CARITAU MOSKOW - Presiden Suriah Bashar al-Assad tiba di Ibukota Rusia, Moskow pada Selasa (14/3/2023). Rencananya, dia bakal bertemu dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin yang diketahui menjadi sekutu utama negaranya.
Sebagaimana diketahui, Rusia adalah pendukung utama Rezim Assad dan memiliki pengaruh yang kuat di Suriah, di mana pemberontakan selama 12 tahun berubah menjadi perang saudara telah menewaskan hampir 500 ribu orang dan menelantarkan hampir setengah populasi negara itu.
Baca Juga: Putin Ucapkan Selamat untuk Keunggulan Prabowo-Gibran di Pemilu 2024
Moskow telah memainkan peran penting dalam melawan kelompok oposisi bersenjata yang mencoba menggulingkan pemerintah Assad melalui dukungan militernya, dan juga secara agresif mendukung Damaskus melawan lawan di PBB.
Adapun kedatangan Assad di Rusia dikonfirmasi langsung oleh Kremlin, serta menuliskan akan adanya pertemuan pada Rabu ini.
"Pengembangan lebih lanjut dari kerja sama Rusia-Suriah di bidang politik, perdagangan, ekonomi dan kemanusiaan, serta prospek penyelesaian situasi yang komprehensif di dalam dan sekitar Suriah,” tulis Kantor Berita negara Rusia Tass, dikutip AP News.
Assad diterima oleh perwakilan khusus Putin untuk Timur Tengah, Mikhail Bogdanov, di bandara internasional Vnukovo Moskow.
Sebelum gempa mematikan 6 Februari yang menewaskan 50.000 orang di Turki dan Suriah, Rusia telah menengahi pembicaraan antara dua negara yang dilanda gempa.
Turki dan Suriah telah berseberangan dalam perang saudara Suriah selama lebih dari satu dekade. Turki terus mendukung kelompok oposisi bersenjata yang menguasai kantong barat laut di Suriah barat laut. Pada bulan Desember, Moskow menjadi tuan rumah pembicaraan mendadak antara menteri pertahanan Suriah dan Turki.
Suriah sejak musim panas lalu telah mengakui wilayah Luhansk dan Donetsk yang dikuasai Rusia di Ukraina timur sebagai entitas yang merdeka dan berdaulat.
Wakil menteri luar negeri Suriah, Turki dan Rusia serta penasihat senior mitra Iran mereka juga akan mengadakan pembicaraan Rabu dan Kamis di Moskow untuk membahas "upaya kontraterorisme" di Suriah. (RMA)
Baca Juga: Trump: Posisi Putin 'Melemah', Saatnya Amerika Serikat Bisa Damaikan Rusia - Ukraina
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...