CARITAU JAKARTA – Gubernur Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta, Anies Rasyid Baswedan menyatakan siap maju sebagai salah satu calon presiden dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

"Saya siap mencalonkan diri sebagai presiden jika sebuah partai mencalonkan saya," ujar Anies yang dimuat dalam artikel Reuters.

Baca Juga: Kadang Barat Tak Cinta Kita

Untuk menyukseskan itu semua, ia membutuhkan dukungan dari seluruh pihak. Kata Anies, setelah lima tahun menjabat sebagai Gubernur Jakarta, Anies berharap agar dirinya dinilai dari kenyataan dan rekam jejak.

Dalam laporan berjudul 'Popular Governor of Indonesian Capital Prepared to Run for Presiden', Reuters menyebut posisi Anies sangat strategis lantaran menjadi kepala daerah di salah satu kota terbesar di Asia Tenggara.

Pasalnya, posisi tersebut kerap dijadikan batu loncatan untuk menjadi orang nomor satu di Indonesia. Langkah ini bisa dilihat saat Jokowi memenangkan Pilpres 2014 lalu.

"Dengan masa jabatan lima tahunnya sebagai gubernur yang akan berakhir bulan depan, Anies Baswedan, 53 tahun, telah muncul dalam jajak pendapat independen sebagai salah satu tokoh teratas yang diperkirakan akan bertarung dalam pemilihan presiden pada Februari 2024," tulis Reuters.

Butuh Dukungan Parpol

Lebih lanjut, Gubernur DKI Jakarta itu tentu butuh gerbong politik untuk bisa maju Pilpres 2024. Sebab, dukungan partai dinilai layak untuk menaikkan elektabilitas dirinya.

Kendati saat ini Anies tidak menjadi anggota partai apapun, ia mengungkapkan bahwa dirinya memiliki ruang yang cukup luas untuk berkomunikasi dengan semua fraksi.

Masih menurut laporan Reuters, menurut hasil survei, elektabilitas Anies Baswedan ialah 17 persen, atau memiliki popularitas sekitar 50 persen, lebih tinggi dari Ganjar Pranowo dan Ridwan Kamil yang juga termasuk dalam kandidat populer.

Menanggapi sikap Anies, Partai Nasional Demokrat (Nasdem) langsung angkat bicara. Pihak Nasdem mengandaikan bahwa keputusan tersebut bak 'Gayung Bersambut'.

Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya menjelaskan pernyataan Anies itu senada dengan langkah politik yang diputuskan Nasdem dalam Rakernas 2022. Di mana Anies diputuskan menjadi kandidat dari tiga nama Capres yang berpeluang diusung Nasdem di Pilpres 2024.

Selain Anies, nama bakal capres yang berpeluang diusung Nasdem sebagaimana hasil Rakernas 2022 ialah Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa serta Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Kendati demikian, Willy menyatakan kepastian terkait nama Capres yang bakal diusung di Pilpres 2024, tentu akan diputuskan oleh Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh beberapa hari mendatang.

Di lain sisi, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) juga memuji langkah Anies. PKS menilai penyataan Anies merupakan kabar baik.

"Bravo Mas Anies. Dukung figur-figur berprestasi mengumumkan diri dan bersiap menuju 2024," kata Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera kepada wartawan, Jumat (16/9/2022).

Mardani mengungkapkan hubungan PKS dengan Anies cukup dekat. Oleh karena itu, dia menyambut baik kabar Anies siap maju di Pilpres 2024.

Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria memilih langkah yang berbeda. Meskipun dirinya menjadi pendamping Anies dalam memimpin Ibu Kota, dirinya menekankan Capres pilihannya tetap Ketum Gerindra Prabowo Subianto.

"Itu hak dari semua warga negara, dipilih dan memilih," kata Riza di Balaikota, Jumat (16/9).

Selanjutnya, politikus PDIP Adian Napitupulu ikut menyikapi sikap Anies tersebut. Ia berujar bahwa orang nomor satu Jakarta itu tetap saja tak bisa menang meskipun seluruh partai mendukungnya.

"Dia mau punya seluruh partai sekalipun, jika rakyat tidak memilihnya, bisa saja ia (Anies) tidak menang. Saya lebih percaya pada kekuatan rakyat dan kesadaran politik rakyat," kata Adian di Ciawi Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (16/9).

Terakhir, Adian menyebut kebijakan Anies adalah salah satu problematika reformasi. "Masalah reformasi ialah semua orang bisa nyapres. Semua orang bisa menganggap dirinya pantas menjadi Capres. Tapi menurut saya, hakim tertinggi adalah rakyat," pungkasnya. (RMA)

Baca Juga: Tanggapi Wacana Koalisi AMIN dan Ganjar, TKN: Monggo Ra Popo