CARITAU JAKARTA – Mayoritas publik setuju pemerintah Indonesia tetap mengundang Rusia untuk hadir dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) negara-negara G20 pada November 2022 di Bali.
Hal ini terungkap dalam survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) bertajuk ‘KTT G20 dan Perang Rusia-Ukraina’ yang ditayangkan melalui kanal YouTube SMRC TV, di Jakarta, Selasa (30/8/2022).
Baca Juga: Chandra Asri Group Resmikan Learning Center Pengembangan Aspal Plastik di Bali
Direktur Riset SMRC Deni Irvani, menunjukkan ada 78% dari mereka yang tahu Indonesia akan menjadi tuan rumah KTT G20, setuju dengan sikap pemerintah Indonesia tetap mengundang Rusia dalam pertemuan G20 di Bali.
"Hanya ada 14% yang tidak setuju dan 8% yang tidak menjawab," kata Deni.
Survei juga menemukan bahwa mayoritas publik (81%) tahu Indonesia akan menjadi tuan rumah KTT G20, serta menilai kehadiran Rusia di KTT G20 sepenuhnya terserah pada negara tersebut, sementara Indonesia sebagai tuan rumah tidak boleh melarang karena Rusia adalah anggota yang berhak hadir.
Menurut Deni, hanya 13% yang menilai Rusia tidak boleh hadir karena telah memerangi dan menduduki Ukraina.
"Masih ada 5% yang tidak menjawab," ujarnya.
Publik juga percaya bahwa perang antara Rusia dan Ukraina menyebabkan terjadinya kenaikan harga pangan dan energi.
Deni menyebutkan dari 63% yang tahu perang Rusia dan Ukraina, sebagian besarnya (56%) pernah mendengar pandangan bahwa perang tersebut telah mengakibatkan kenaikan harga berbagai kebutuhan pokok terutama makanan dan energi seperti bahan bakar minyak (BBM) dan gas.
Mereka yang tahu atau pernah mendengar pandangan bahwa perang antara Rusia dan Ukraina mengakibatkan kenaikan harga pangan dan energi, hampir seluruhnya (86%) percaya dengan pandangan tersebut. Sementara 9% tidak percaya dan 5% tidak menjawab.
Survei dilakukan secara tatap muka pada 5-13 Agustus 2022. Populasi survei seperti dirilis Antara adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Populasi dipilih secara random (multistage random sampling) sejumlah 1220 responden. Response rate (responden yang dapat diwawancarai secara valid) sebesar 1.053 atau 86%.
Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan ± 3,1% pada tingkat kepercayaan 95%. (HAP)
Baca Juga: Kalahkan Yangon United 0-4, PSM Makassar Melaju ke Fase Grup AFC 2023
indonesia rusia konferensi tingkat tinggi (ktt) negara-negara g20 2022 bali smrc
Sudah Dirasakan Maysarakat, Ini Sederet Bukti Kine...
Komitmen Prabowo dalam Memulihkan UMKM dan Ketahan...
Cawagub 02 Fatmawati Rusdi Dinobatkan Sebagai Pere...
Panglima Dozer Instruksikan Relawan Gaspol Menangk...
DKPP Lantik 228 Tim Pemeriksa Daerah untuk Pilkada...