CARITAU MAKASSAR – Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan (Polda Sulsel) mengamankan 542 tersangka kasus kejahatan selama Operasi Pekat Lipu 2022. 

Kapolda Sulsel, Irjen Pol Nana Sudjana mengatakan, Operasi Pekat Lipu 2022 dilaksanakan sejak tanggal 8-28 November 2022. 

Baca Juga: Masjid Al Markaz Maros Sulsel Diserang Kawanan Remaja, Penjaga Masjid Luka-luka

"Dalam operasi tersebut, petugas menyisir pelaku kejahatan judi, pelaku sajam, pelaku miras, pelaku premanisme dan kejahatan lainnya yang meresahkan masyarakat," ungkapnya saat menggelar Press Release di Mapolda Sulsel, Rabu (30/11/2022). 

Dalam operasi tersebut, terdapat 388 kasus yang berhasil di ungkap oleh Satgas Polda beserta jajarannya. 

TO (target operasi) yang terungkap pada tahun 2021 dan 2022 itu penyelesaiannya sama-sama 100%. 

Kasus yang ditangani dalam pelaksanaan operasi Pekat Lipu 388 kasus selama 20 hari baik di ditingkat Polda maupun di Polres. 

Di mana, enam kasus terbanyak adalah penjualan miras tanpa ijin sebanyak 113 kasus, penganiayaan ringan maupun berat sebanyak 51 kasus, judi sebanyak 49 kasus, sajam yang meliputi masalah busur badik dan parang sebanyak 47 kasus, premanisme sebanyak 43 kasus, asusila sebanyak 37 kasus.

"Dari 388 kasus terdapat beberapa kasus yang sering terjadi yaitu kasus penjualan miras tanpa izin sebanyak 114 kasus, 51 kasus penganiayaan dan 49 kasus perjudian," jelasnya. 

Kemudian, lanjut dia, Operasi Pekat Lipu 2022 mengalami kenaikan sebanyak 31,7%, di mana pada tahun 2021 terdapat 343 tersangka yang tertangkap sedangkan di tahun 2022 terdapat 542 tersangka yang diamankan.

"Jumlah aduan juga mengalami kenaikan dari 198 aduan menjadi 335 aduan," tuturnya. 

“Kami sampaikan bahwa operasi Pekat Lipu ini sebagai langkah Polri dalam upaya untuk menekan angka kejahatan di daerah Sulawesi Selatan," tandasnya. (KEK)

Baca Juga: Lamaran Ditolak, Pria Paruh Baya di Bulukumba Sulsel Tikam Pujaan Hatinya Hingga Tewas