CARITAU JAKARTA – Herzaki Mahendra Putra, politikus Partai Demokrat menilai, fenomena polarisasi politik uang pada setiap momentum pemilu selalu menjadi tantangan besar bagi kualitas sistem demokrasi di Indonesia.
Menurut Herzaky, Hal itu ditambah lagi, dengan kabar buruk yang diungkapkan oleh sejumlah kepala negara termasuk presiden Jokowi bahwa pada tahun 2023 nanti dunia akan mengalami tantangan krisis ekonomi global.
Baca Juga: Bawaslu Terima 2.687 Temuan dan Laporan Soal Dugaan Pelanggaran Pemilu 2024
Selain semakin sulitnya ekonomi masyarakat akibat efek kondisi global, Herzaky menilai faktor lain yang dapat memunculkan politik uang yakni kondisi para calon pemimpin yang maju nanti baik tingkat legislatif ataupun kepala daerah lebih memilih menggunakan uang dari pada bertemu langsung untuk mengenal masyarakat atau konsituen.
"Penggunaan politik uang selama ini salah satunya cenderung karena para caleg tidak dikenal oleh calon pemilih ataupun malas menyapa konstituennya," kata Herzaky, kepada wartawan, Jumat (21/10/2022).
Pada kesempatan itu, Herzaky meminta kepada para penyelenggara pemilu dan para peserta pemilu untuk membangun kesadaran bersama agar dapat melakukan langkah pencegahan untuk memotong polarisasi politik uang demi menjaga kualitas Pemilu 2024.
"Masih banyak ruang untuk penyelengara pemilu dan peserta pemilu untuk menjaga kualitas pemilu 2024. Di antaranya berupa membangun komitmen bersama antara penyelenggara, peserta maupun pemilih di 2024," imbuh Herzaky.
Selain itu, Partai Demokrat juga meminta calon legislatif agar lebih mengedepankan cara-cara yang rasional untuk mendekatkan diri kepada masyarakat dan menjauhi politik uang.
Tidak hanya itu saja, menurut Herzaky, sebagai calon pemimpin atau wakil rakyat seharusnya lebih mementingkan untuk menyampaikan program kerja dari pada mengutamakan memberikan uang agar dipilih oleh masyarakat.
"Semakin dikenal dan diketahui jejak rekam para anggota dewan ataupun caleg, sepanjang pengetahuan kami bakal semakin meminimalisir potensi terjadinya politik uang," katanya.
Ia menilai, meskipun kondisi Indonesia sedang tidak baik-baik saja. Rakyat Indonesia sudah banyak yang memahami politik dan kritis terhadap setiap kebijakan yang berpotensi merugikan rakyat.
Oleh karena itu, Herzaky yakin, saat ini sulit bagi para calon legistalif yang ingin menggunakan politik uang untuk memuluskan jalannya ke kursi parlemen.
"Meskipun kondisi ekonomi sulit, rakyat juga semakin banyak yang kritis dan mereka sejauh ini menginginkan perubahan, tidak ingin lagi dipimpin atau diwakili oleh pihak-lihak yang membuat kehidupan mereka semakin sulit beberapa tahun ini," tandas Herzaky. (GIB)
Baca Juga: Pemilu 2024 di Kuala Lumpur
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...