CARITAU ISTANBUL - Penceramah asal Turki, Harun Yahya, divonis 8.658 tahun penjara pada Kamis (17/11/2022) dalam persidangan ulang atas serentetan tuduhan daftar panjang kejahatan dan kontroversi yang pernah dilakukannya.
Kritikus teori evolusi Darwin tersebut dijerat hukuman penjara terkait tuduhan penyiksaan, merampas kebebasan orang lain, mencegah hak atas pendidikan, dan mengambil data pribadi orang lain hingga pelecehan seksual.
Sebelumnya, pria berusia 66 tahun beserta ratusan pengikutnya ditangkap pada 2018 dalam sebuah penggerebekan polisi.
Usai penggerebekan tersebut, terungkap bahwa dirinya juga menjalankan jaringan kriminal berkedok sekte Islam yang melakukan kampanye antievolusi internasional.
Selain itu ia kedapatan membantu jaringan cendikiawan Muslim di AS, Fethullah Gulen yang menurut perintah Turki mendalangi kudeta yang gagal pada 2016 lalu.
Baca Juga: Turki Tangkap Tujuh Tersangka Mata-mata yang Bocorkan Informasi ke Mossad
Ia juga sempat dijatuhi hukuman 1.075 tahun penjara terkait kasus pelecehan seksual terhadap anak. Ia juga dihukum karena terbukti melakukan penipuan dan mencoba memata-matai pemerintah Turki terkait politik dan militer.
Namun, pada pengadilan banding, hal tersebut dibatalkan dengan alasan kelemahan hukum dan diperintahkan untuk persidangan ulang.
Berikut adalah beberapa kontroversi lainnya yang pernah dilakukan oleh Harun Yahya:
Buku 'Atlas Penciptaan'
Salah satu kontroversinya yang paling terkenal, yakni sebuah buku berjudul 'Atlas Penciptaan' yang ia terbitkan pada 2006.
Buku dengan tebal 800 halaman itu berisikan sanggahan terhadap teori evolusi Darwin. Karena buku itu, Harun Yahya jadi pemikir pertama yang mengadaptasi kreasionisme ke dalam lingkaran Islam.
Ceramah bersama'Anak-anak Kucing'
Penceramah yang keras dan cenderung merendahkan orang Yahudi, Freemason, dan Charles Darwin ini sempat menghiasi layar kaca Turki dalam sebuah program. Ia berceramah membahas prinsip-prinsip Islam.
Namun, dalam menyampaikan ceramahnya tersebut, ia selalu dikelilingi perempuan-perempuan dengan pakaian minim. dan menari-nari di sekeliling Haruh Yahya.
Harun Yahya menyebut perempuan-perempuan tersebut sebagai "anak-anak kucingnya", seperti dilansir Middle East Eye.
Hal tersebut memicu kontroversi dan perdebatan di kalangan Muslim.
Membentuk Sekte Sains 'Gadungan'
Dihimpun dari berbagai sumber, pada 1990-an, Adnan Oktar membentuk sebuah organisasi bernama Science Research Foundation. Organisasi itu menawarkan pakaian Islami bagi desainer pakaian dan para pendukung Mustafa Kemal Ataturk, pendiri sekuler Turki.
Organisasi ini juga yang digunakan untuk menyerang Charles Darwin. Mereka mengajarkan paham anti-evolusi yang berseberangan dengan Darwin.
Dengan perkumpulan tersebut, Oktar dan sejumlah rekannya ditangkap dan didakwa telah menggunakan ancaman untuk keuntungan pribadi dan membuat organisasi dengan maksud melakukan kejahatan.
Ia mengancam anggota organisasinya dengan foto-foto tindakan asusila mereka, yang sebenarnya diambil secara diam-diam. Pada Juli 2018, Oktar ditangkap atas sejumlah tuduhan, antara lain memimpin organisasi kriminal dan melakukan kekerasan dan pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur.
Selain itu, Oktar juga merupakan tersangka kasus pelecehan pada anak. Meski begitu, dalam persidangan ia mengaku punya hampir seribu kekasih. Ia membantah tudingan pelechan tersebut. Dia mengklaim hanya memiliki "cinta yang meluap-luap untuk perempuan." (IRN)
Baca Juga: Kelompok Ultranasionalis Denmark Kembali Lakukan Aksi Pembakaran Al-Qur'an
harun yahya vonis penjara hukuman penjara turki sekte aliran sesat
Polda Sumut Temukan Ladang Ganja Lima Hektare Berk...
Akses Darurat Melintasi Cagar Alam Lembah Anai
Kepala Kantor OBU Merauke Tersandung Kasus KDRT, K...
JK Bingung Kenapa Eks Dirut Pertamina Karen Agusti...
Perjalanan 40 Bhikkhu Thudong Menuju Borobudur