CARITAU ANKARA - Gempa magnitudo M6,3 kembali guncang Turki Selatan, atau di perbatasan Suriah-Turki pada Senin malam waktu setempat. Kejadian tersebut memicu kepanikan dan kerusakan lebih lanjut pada bangunan setelah dua minggu pasca gempa bumi terburuk di wilayah itu.
Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu menyebut, untuk sementara dilaporkan tiga orang tewas dan 213 orang lainnya terluka telah dibawa ke rumah sakit akibat gempa tersebut. Di Suriah, kelompok relawan White Helmets menuturkan setidaknya 130 orang terluka dan sejumlah bangunan runtuh.
Baca Juga: Satu Tewas, 184 Lainnya Terjebak Insiden Kereta Gantung di Turki
Gempa pada Senin itu dilaporkan berpusat di Kota Defne dan terjadi sekitar pukul 20.04 malam. Tim AFP di Kota Antakya dan Provinsi Adana merasakan guncangan gempa meski berjarak 200 kilometer ke utara.
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Turki menjelaskan gempa berkekuatan magnitudo 5,8 kembali mengguncang Turki dan utara Suriah tiga menit setelah gempa awal. Gempa susulan itu berpusat di distrik Samandag, Hatay.
Badan tersebut juga mencatat gempa susulan ke tiga sebesar magnitudo 5,2 sekitar 20 menit setelah gempa pertama.
Rangkaian gempa yang terjadi pada Senin (20/2/2023) malam waktu setempat menambah duka bagi masyarakat Turki-Suriah.
Pasalnya, dua gempa bumi besar yang melanda pada 6 Februari, yang juga mengguncang negara tetangga Suriah, menyebabkan lebih dari satu juta orang kehilangan tempat tinggal dan menewaskan jauh lebih banyak daripada penghitungan resmi terbaru 46.000 orang di kedua negara.
Getaran yang lebih kecil telah mengguncang wilayah itu dalam dua minggu terakhir, tetapi gempa Senin adalah yang terbesar sejak 6 Februari.
"Itu sangat kuat. Itu membuat kami tersentak dari tempat kami," kata Burhan dikutip Reuters.
Abdelrahman, yang sedang berjalan keluar dari tendanya di sebuah kamp di pusat kota Antakya saat gempa terjadi.
"Saya menelepon kerabat di Suriah, Adana, Mersin, Izmir, di mana saja, untuk memeriksa mereka."
Badan bencana Turki AFAD mendesak penduduk untuk menjauh dari pantai Mediterania karena kemungkinan kenaikan air setinggi 50 sentimeter akibat gempa.
Video yang diposting di media sosial, belum diverifikasi oleh Reuters, menunjukkan penumpang di bandara Antakya berlindung panik saat gempa mengguncang gedung kaca. (RMA)
Baca Juga: Enam Tentaranya Tewas di Irak Utara, Erdogan Pimpin Pertemuan Keamanan di Istanbul
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...