CARITAU SURABAYA – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berencana merevitalisasi Pasar Kembang yang berlokasi di Kecamatan Tegalsari menjadi pusat grosir jajanan tradisional.
Direktur Utama Perusahaan Daerah (PD) Pasar Surya Surabaya, Agus Priyo mengatakan revitalisasi pasar tradisional yang pernah kebakaran pada 22 Agustus 2021 tersebut rencananya akan dilakukan tahun ini.
Baca Juga: Investasi di Surabaya Triwulan III Capai Rp17,230 Triliun
"Kalau memang bisa direalisasikan tahun ini, akan kita geber supaya pedagang UMKM yang jualan kue jajanan pasar bisa masuk," kata Agus Priyo di Surabaya, Sabtu (25/2/2023).
Agus menjelaskan, sebelum terjadinya kebakaran, area lantai 2 Pasar Kembang bisa menampung 220 pedagang jajanan tradisional. Setelah direnovasi, nantinya area lantai 2 diperkirakan dapat menampung sebanyak 600 pedagang.
" Jadi ada kesempatan besar bagi UMKM-UMKM masuk," ujarnya.
Selama ini Pasar Kembang menjadi salah satu pusat perputaran ekonomi UMKM Surabaya. Bahkan, dalam satu malam, para pedagang jajanan tradisional di Pasar Kembang mampu meraih omzet Rp2-6 juta.
"Mereka satu malam ada yang mempunyai pendapatan Rp2-3 juta. Bahkan, ada yang Rp6 juta per malam. Jualan itu mulai pukul 02.00 WIB sampai pukul 05.00 WIB," ungkapnya.
Agus mengatakan revitalisasi pasar tradisional mendukung program Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dalam menggeber perekonomian UMKM.
Selain Pasar Kembang, sejumlah pasar lain juga berencana direvitalisasi oleh Pemkot Surabaya di tahun 2023 yakni Pasar Kendangsari, Pasar Pucang Anom dan Pasar Pabean.
“Beberapa prioritas sudah kita susun, mapping area untuk pasar-pasar mana saja, tapi saat ini Pasar Kembang menjadi prioritas utama," jelasnya.
Saat ini, PD Pasar Surya mengelola sebanyak 67 pasar tradisional dengan luasan total mencapai 257.725 meter persegi. Puluhan pasar tradisional ini lokasinya tersebar di wilayah Surabaya Pusat, Utara, Selatan, Timur dan Barat.
Dari total jumlah pasar itu, 6 di antaranya dalam kondisi baik. Lalu, 51 dalam kondisi sedang dan 10 dalam kondisi cukup. Sedangkan untuk jumlah pedagang, tercatat meningkat dari tahun 2021 ke 2022. Jika pada tahun 2021, jumlah pedagang mencapai total 14.212, maka meningkat jadi 14.675 di tahun 2022.
Pihaknya berharap, masyarakat tidak membanding-bandingkan pasar tradisional dengan pasar modern karena nilainya tidak apple to apple atau sepadan.
“Namun PD Pasar Surya ke depan bertekad dapat memiliki pasar yang jauh lebih bagus dari pasar modern milik swasta,” kata Agus.
Sementara Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi menyampaikan pergerakan ekonomi suatu daerah, 90 persen ditopang dari UMKM. Karenanya menggerakkan UMKM merupakan salah satu cara untuk mengentas kemiskinan dan pengangguran.
"Karena jumlah pekerjaan sebuah kota terbatas, berarti apa? dia harus bisa menjadi seorang pengusaha atau bergerak dalam bidang apa. Di situlah maka saya menggerakan UMKM. Ketika UMKM bergerak, maka perekonomian ikut bergerak," kata Wali Kota Eri Cahyadi. (HAP)
Baca Juga: ODGJ di Surabaya Boleh Nyoblos, Pemkot dan KPUD Bikin TPS di Liponsos
pemkot surabaya pasar kembang pusat grosir jajanan tradisional pd pasar surya
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024