CARITAU TANGERANG - Pemkot Tangerang menghimbau dan mengajak masyarakat untuk melakukan gerakan penghijauan serta menggunakan transportasi ramah lingkungan.
Hal ini dilakukan sebagai upaya mengatasi pencemaran udara yang melanda beberapa wilayah di Indonesia, khususnya di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) akhir-akhir ini.
Baca Juga: Satgas Pengendalian Pencemaran Udara DKI Optimalkan Sinergi Penanganan Polusi
“Kemarin sudah mendapatkan pengarahan dari presiden terkait berbagai upaya perbaikan kualitas udara terutama yang ada di wilayah Jabodetabek. Salah satunya adalah dengan melakukan penghijauan dan menggunakan transportasi umum," kata Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah dikutip, Kamis (17/8/2023).
"Keduanya perlu dimasifkan lagi kepada masyarakat, dengan harapan agar kualitas udara dapat berangsur-angsur membaik," tambahnya.
Menurut Arief, kondisi udara buruk di Kota Tangerang disebabkan oleh partikel udara yang terperangkap di atmosfer karena kurangnya hujan selama lebih dari dua minggu.
"Karena tidak ada hujan selama dua minggu lebih, partikel udara terperangkap di udara. Kami berharap akan ada sumber energi terbarukan dan kami juga berharap turunnya hujan," jelasnya.
"Mudah-mudahan pemerintah pusat dapat mengambil langkah-langkah seperti hujan buatan untuk membantu partikel udara ini turun," tambah Arief.
Arief juga menyebutkan bahwa penanaman pohon dan dorongan kepada masyarakat untuk menggunakan transportasi umum adalah langkah yang sedang diupayakan oleh Pemerintah Kota Tangerang untuk mengurangi polusi udara.
"Tentunya polusi udara ini memiliki dampak pada kesehatan. Kami akan menambah penanaman pohon di lingkungan ini untuk mengurangi kadar gas CO2. Kami juga mendorong masyarakat untuk menggunakan transportasi umum, langkah-langkah ini bertujuan untuk mengurangi emisi," pungkasnya.
Selain itu, Pemerintah Kota Tangerang juga sedang mempertimbangkan langkah work from home (WFH).
"Saat ini kami sedang mempertimbangkan persiapan untuk langkah work from home oleh para pegawai Pemkot dan swasta," ujarnya.
Arief menerangkan bahwa dalam jangka pendek, pihaknya sedang mempersiapkan Dinas Lingkungan Hidup untuk melakukan survei di lapangan terkait perusahaan yang menggunakan batubara di wilayah Kota Tangerang.
"Kami juga mendorong mereka untuk beralih ke penggunaan gas. Sebenarnya, pabrik-pabrik ini telah memberikan laporan setiap semester. Kami juga berencana membangun sistem basis data real-time, sehingga informasi tersebut dapat dipantau tidak hanya setiap enam bulan sekali, tetapi kapan pun diperlukan," ungkapnya. (DID)
Baca Juga: Satgas Pengendalian Pencemaran Udara Jakarta Kaji Usulan PSI soal Status Bencana
pemkot tangerang pegawai pemkot kendaraan ramah lingkungan sepeda polusi udara
Terjadi Kontak Tembak dengan KKB di Homeyo Intan J...
Melihat Kampung Bulak di Depok 7 Bulan Terendam Ba...
Gunung Slamet Alami Peningkatan Aktivitas Gempa
Letusan Gunung Ibu Ciptakan Badai Petir Vulkanik
Wisata Jeep Merapi saat Liburan Panjang