CARITAU JAKARTA – Pakar Hukum Tata Negara dari Universitas Padjadjaran (Unpad), Prof Susi Dwi Harijanti, menyoroti teknis penyelenggaraan Debat Perdana Calon Presiden (Capres) yang telah diselenggarakan oleh KPU RI.
Prof Susi menyoroti terbatasnya panelis dalam menyusun soal dan melayangkan pertanyaan di debat tersebut, sehingga visi dan misi yang telah disampaikan para capres tidak spesifik dan bisa efektif diterima masyarakat.
Prof Susi yang ikut hadir dalam debat Capres sebagai salah satu panelis itu menilai, pertanyaan-pertanyaan yang telah disusun dirinya bersama 10 panelis lainnya tidak cukup untuk mengungkap visi misi ketiga capres.
"Sebagai salah satu pembuat soal, saya berpendapat jawaban-jawaban para calon terlalu umum, kurang fokus dan spesifik. Misal terhadap pertanyaan tata kelola parpol," kata Prof Susi, Kamis (14/12/2023).
Prof Susi memaklumi kesempatan panelis untuk bertanya kepada kandidat calon terbatas, lantaran terbentur waktu yang telah resmi ditetapkan oleh panitia melalui format acara.
Oleh karena itu, Susi berharap KPU RI dapat mengevaluasi soal teknis debat perdana yang digelar kemarin, khususnya terkait durasi waktu debat yang mestinya dibuat lebih panjang.
"Durasi waktu debat yang terbatas membuat elaborasi menjadi terkendala," tandas Susi.(GIB)
Yuks Ramaikan Kampanye Akbar Andalan Hati di GOR S...
Masyarakat Bantaeng Sambut Kunjungan Andi Sudirman...
GKJ Pererat Hubungan dengan Warga Melalui Jumat Be...
Demi Kepentingan Kaum Betawi, RK dan Eki Pitung Se...
Pertarungan Dukungan Eks Gubernur Foke dan Anies v...