CARITAU SURABAYA – Ratusan kader Gus Dur di Jawa Timur memberikan dukungannya kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024. Sebelumnya salah satu putri Gus Dur, Yenny Wahid telah memberikan dukungannya untuk capres-cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo – Mahfud MD.

"Kami para kader Gus Dur di Jawa Timur menyatakan dukungan penuh kepada Prabowo-Gibran sebagai presiden dan wakil presiden selanjutnya," kata Koordinator Kader Gus Dur Jawa Timur Muhammad Ibnu Arrobbi dalam keterangannya saat deklarasi di Probolinggo, Jumat (1/12/2023).

Baca Juga: Ganjar-Mahfud Siap Dengarkan Putusan PHPU di MK

Ibnu mengaku dukungan ini diberikan karena sesuai dengan perkataan yang sempat disampaikan Gus Dur yang merupakan Presiden ke-4 RI tersebut.

Menurutnya, Prabowo Subianto merupakan sosok pemimpin paling ikhlas mengabdi kepada rakyat.

"Kami tidak pernah lupa Gus Dur pernah berkata bahwa Prabowo merupakan sosok pemimpin yang paling ikhlas untuk Indonesia," kata Ibnu.

Dia percaya Prabowo telah sesuai dengan yang diinginkan Gus Dur, yaitu mendorong hadirnya kemajuan untuk Indonesia. Melalui visi dan misi yang dikenal dengan nama Asta Cita, pasangan Prabowo-Gibran mampu meningkatkan kesejahteraan.

Dalam Asta Cita, lanjut dia, Prabowo-Gibran berkomitmen untuk memperkuat ideologi Pancasila, HAM, dan demokrasi di masyarakat.

Kemudian yang kedua, pasangan tersebut akan menggalakkan swasembada pangan, energi, air, ekonomi syariah, ekonomi digital, ekonomi biru dan hijau demi memperkuat sistem pertahanan negara dan menjadikan bangsa yang mandiri.

Hal itu menjadi sebuah langkah konkret yang semakin mendekatkan pada cita-cita Gus Dur untuk Indonesia cinta damai dan toleran.

Oleh karena itu, kader Gus Dur Jawa Timur memberikan dukungan sekaligus memenangkan Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024.

"Jadi, tidak ada keraguan Prabowo-Gibran menjadi duet paling ideal harus kita menangkan di Jawa Timur," pungkasnya. (FAR)

Baca Juga: Menang Kalah dalam Kontestasi Demokrasi Biasa, Aktivis: Tak Perlu Provokasi dan Sebar Hoaks