CARITAU ROMA - Keputusan terkait aksesi keanggotaan Ukraina ke dalam Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) baru akan diputuskan jika konflik Rusia dan Ukraina berakhir. Hal tersebut diungkapkan Wakil Perdana Menteri Italia dan Menteri Luar Negeri Antonio Tajani.
Menurut Tajani, negara-negara anggota NATO akan menentukan jalan untuk aksesi Ukraina ke dalam aliansi militer tersebut pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) NATO di Vilnius, Lithuania, Juli mendatang.
Baca Juga: Bahas Kesepakatan Laut Hitam, Erdogan Buka Komunikasi dengan Volodymyr Zelenskyy
"Kami bergerak menuju (pembentukan) Dewan NATO-Ukraina tetap. Ini merupakan langkah penting karena melibatkan Kiev dalam membuat keputusan internasional," kata Tajani seperti dikutip surat kabar Italia, Selasa (12/6/2023)
Tajani juga mengatakan bahwa kunjungan ke AS tersebut menjadi kesempatan untuk menegaskan kembali solidaritas trans-Atlantik dengan Washington dan visi bersama mengenai krisis Ukraina.
Italia berharap serangan balasan Ukraina terhadap Rusia menjadi langkah menuju perdamaian, kata Tajani.
“Kami tidak mengirim F-16 hanya karena kami tidak memilikinya, dan untuk alasan yang sama kami tidak dapat melakukan pelatihan penerbangan di pesawat itu. Paket kami meliputi perlengkapan militer, seragam, rompi (antipeluru), amunisi,” kata Tajani menjawab pertanyaan terkait bantuan Italia ke Ukraina.
Meski demikian, dia mengatakan bahwa Italia telah mempromosikan aksesi Ukraina ke Uni Eropa (EU).
Sebelumnya, dilansir dari Antara, Kantor Kepresidenan Ukraina menyatakan bahwa 20 anggota NATO telah mendukung keanggotaan Ukraina di blok tersebut.
Sejak Rusia melancarkan operasi militer di Ukraina pada Februari 2022, negara-negara Barat telah memasok Kiev dengan berbagai jenis sistem senjata, termasuk rudal pertahanan udara, sistem peluncuran roket ganda, tank, artileri swagerak (self-propelled artillery) dan senjata anti-pesawat.
Sementara itu, Kremlin--sebutan pemerintah Rusia--secara konsisten memperingatkan bahwa pengiriman senjata terus-menerus ke Kiev akan dianggap Moskow sebagai target militer yang sah. (IRN)
Baca Juga: Presiden Suriah Bashar al-Assad Kunjungi Rusia untuk Temui Vladimir Putin, Ada Apa?
nato pakta pertahanan atlantik utara ukraina rusia italia perang rusia-ukraina
Cawagub 02 Fatmawati Dua Bulan Keliling 24 Kabupat...
Kampanye Akbar 02 Andalan Hati, Panglima Dozer: Su...
PMJAK Desak Bawaslu DKI Tindaklanjuti Soal Dana Ka...
Yuks Ramaikan Kampanye Akbar Andalan Hati di GOR S...
Masyarakat Bantaeng Sambut Kunjungan Andi Sudirman...