CARITAU JAKARTA - Migrant Care resmi melaporkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) ikhwal dugaan pelanggaran pemilu terkait adanya data ganda dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2024 di New York, Amerika Serikat.

Laporan tersebut dilayangkan Migrant Care kepada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Jumat (26/1/2024).

Direktur Eksekutif Migrant Care, Wahyu Susilo menjelaskan, bahwa KPU RI dalam kasus DPT ganda di New York tersebut, ditenggatai telah melanggar aturan adminitrasi tentang kepemiluan.

"Hari ini Migrant Care melaporkan dugaan pelanggaran administrasi data pemilih ganda di New York," kata Wahyu saat jumpa pers di media center kantor Bawaslu RI.

Dirinya menerangkan soal ditemukannya DPT Ganda di New York Tersebut. Ia mengatakan, hal itu berawal dari informasi yang disampaikan oleh jaringan teman yang telah bekerja di Amerika Serikat.

Wahyu menuturkan, pada kasus itu terdapat kurang lebih belasan ribu DPT yang diduga ganda dari total keseluruhan 119 ribu DPT yang telah terdaftar. 

"Kita menemukan kejanggalan kejanggalan, misalnya satu nama bisa menerima undangan (memilih) melalui kotak suara keliling (KSK), melalui pos, dan melalui TPS," tuturnya.

Menurutnya, KPU RI diduga tidak cermat dalam menjalankan tugas menyusun DPT-LN dalam Pemilu serentak 2024. Dampaknya, lanjut Wahyu, telah ditemukannya nama-nama ganda di data DPT.

Dirinya menambahkan, tindakan KPU yang diduga telah lalai dalam melakukan penyusunan DPT telah berpotensi dimanfaatkan oleh oknum untuk penggelembungan suara di kontestasi Pemilu 2024. 

"Ini (data pemilih ganda) berpotensi bisa dimanfaatkan untuk penggelembungan suara. Jadi ini akan menguntungkan dan merugikan kontestan pemilu," tuturnya.

"Karena satu suara itu bisa menentukan, maka kami melaporkan ini ke Bawaslu, atas dugaan pelanggaran yang dilakukan KPU RI dan PPLN New York," lanjut. (GIB/DID)

Baca Juga: Bawaslu Berikan Dana Kerahiman Kepada Pengawas Pemilu yang Gugur

Baca Juga: Bawaslu Minta KAP Netral Soroti Polemik Isu Laporan Dana Kampanye Capres-Cawapres