CARITAU MAKASSAR - Ratusan massa aksi menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Selatan (Sulsel) memperingati hari buruh internasional pada Senin (1/5/2023).
Ratusan massa aksi tersebut datang menggunakan truk dan bendera masing-masing serikat buruh.
Dalam aksinya mereka membawa beberapa tuntutan di antaranya Cabut UU Cipta Kerja, Cabut Permenaker yang tidak pro Buruh, Hentikan pembahasan RUU Sisdiknas, Hentikan represifitas dan kriminalisasi gerakan rakyat, dan Hentikan perampasan ruang hidup
Dalam orasinya, mereka mengatakan DPRD hari tidak lagi menjadi sahabat bagi kaum buruh dan masyarakat kecil.
"Kita di sini sibuk menyampaikan aspirasi. Mereka (Dewan) sibuk duduk dan di ruangan ber-AC. Rapat malah tidur," teriak salah satu orator massa aksi.
Ia menilai, DPRD sangat gagal dan pemerintah tidak bisa dikatakan sukses. Karena masih banyak masyarakat yang turun ke jalan menyampaikan aspirasi.
"DPR bukan lagi teman, karena tidak lagi menjadi penyambung lidah. Kami mohon DPRD dan pemerintah harus mendengarkan suara kami," jelasnya.
"DPR dan pemerintah sangat gagal, tidak berhasil menciptakan UU yang mensejaterahkan kaum buruh dan masyarakat kecil. Mereka tidak lagi menyampaikan aspirasi kita ke pemerintah," sambungnya.
Bahkan para buruh menganggap DPR saat ini adalah dewan pengkhianat rakyat bukan lagi dewan perwakilan rakyat.
"Mereka bukan lagi dewan perwakilan rakyat, akan tetapi dewan pengkhianat rakyat Kalau perlu kita bermalam dirikan tenda. 2019 dia datang ke kita, untuk dipilih. Mereka pembohong, bubarkan DPR," tandasnya.
Hingga saat ini, para massa buruh dan mahasiswa masih melakukan orasi secara bergantian di depan kantor DPRD Sulsel. (KEK)
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024