CARITAU JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyoroti situasi terkini terkait kesejahteraan buruh yang dinilai telah dirampas dan semakin merosot dampak diberlakukannya Undang-Undang Ciptaker oleh pemerintah rezim Joko Widodo. 

Hal itu disampaikan AHY menanggapi perihal tuntutan para buruh yang disampaikan melalui aksi unjuk rasa yang digelar di hampir seluruh wilayah Indonesia bertepatan memperingati hari buruh internasional (May Day) tanggal 1 Mei 2023 lalu. 

Baca Juga: Beralih dukung Trump, Ron DeSantis Mundur dari Pencalonan Pilpres Amerika Serikat

Dalam keteranganya, AHY menegaskan bahwa Partai Demokrat akan terus mendukung jalan perjuangan para buruh yang masih panjang dalam rangka memenuhi kesejahteraan dan hak-hak normatif demi mewujudkan kesejahteraan ekonomi. 
 

"Jalan perjuangan pemenuhan hak-hak buruh masih panjang. Partai Demokrat akan terus hadir dan memperjuangkan hak-hak dasar para buruh serta pekerja, sesuai dengan kewajiban dan tanggung jawabnya," tegas AHY dalam keterangan tertulisnya yang diterima caritau.com, Selasa (2/5/2023). 

Selain itu AHY juga turut menyoroti kondisi saat ini perihal semakin masifnya Tenaga Kerja Asing (TKA) yang masuk ke Indonesia secara otomatis ditengarai bakal menggeser posisi tenaga kerja lokal. 

Atas dasar itu, AHY berharap tenaga kerja lokal dapat diberi kesempatan menjadi tuan rumah di negerinya sendiri oleh pemerintah. Sebab, lanjut AHY, kesempatan pembukaan perusahaan asing di Indonesia harus diimbangi penyerapan tenaga kerja lokal yang massif. 

Disisi lain, AHY juga menegaskan peraturan soal ketenagakerjaan seharusnya berpihak kepada kaum buruh bukan kepada pengusaha. Oleh karena itu, AHY menegaskan kembali bahwa Partai Demokrat menolak pengesahan UU Cipta Kerja (Ciptaker). 

"Penolakan Partai Demokrat terhadap UU Cipta Kerja, terutama berkenaan dengan outsourcing, upah buruh murah serta menolak tenaga kerja asing tanpa ketrampilan. AHY juga menegaskan kembali pentingnya perlindungan atas hak-hak buruh," tandas AHY. (GIB/IRN)

Baca Juga: Demokrat Gabung Koalisi Indonesia Maju?