CARITAU SURABAYA – Markas organisasi masyarakat Khilafatul Muslimin Surabaya Raya yang terletak Jalan Gadel Sari Madya I A, Tandes, Surabaya digeledah sejumlah aparat dari Subdit I Kamneg Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Timur pada Rabu (8/6/2022). 

Penggeledahan ini dilakukan menyusul ditangkapnya pimpinan Khilafatul Muslimin, Abdul Qadir Hasan Baraja dan sejumlah perwakilan kelompok di berbagai daerah karena diduga berkaitan dengan konvoi khilafah di Cawang, Jakarta Timur.

"Saya sekadar melakukan tugas untuk memimpin kegiatan penggeledahan dan penyitaan surat-surat atau dokumen, sebagai bagian dari proses penyidikan yang berjalan di Polda Jatim," kata Kasubdit Kamneg Ditrekrimum Polda Jatim, AKBP Achmad Taufiqurrahman di sela penggeledahan. 

Sepanjang proses penggeledahan apart berhasil menyita berbagai macam atribut yang identik dengan ormas tersebut, di antaranya kain bendera berwana hijau dan putih, namun pada permukaannya terdapat tulisan perpaduan susunan kalimat dalam huruf hijaiyah.

Ada dokumen berbentuk buku bertema literatur, serta tumpukan kertas berupa lembaran surat, ID Card lengkap dengan foto wajah yang diduga anggota atau pimpinan ormas.

Ada juga  tumpukan pamflet bertuliskan ‘Indonesia Titik Awal Kebangkitan Khilafah’ dengan perpaduan warna font tiap kata yang berbeda.

Seluruh area bangunan markas tak luput dari pantauan penyelidikan aparat, termasuk selebaran yang tertempel di papan etalase penunjuk informasi yang berada di dinding sisi utara masjid juga dicabut. 

AKBP Taufiqurrahman mengatakan dokumen atau barang bukti tersebut akan dibawa ke Polda Jatim untuk dianalisa terkait masalah yang sedang ditangani oleh pihaknya. 

"Jadi yang kami analisa adalah terkait dari konvoi, pamflet dan brosur yang disebarkan, semuanya akan dianalisa oleh penyidik dan dikaitkan dengan keterangan saksi-saksi yang sudah dikumpulkan di Polda Jatim," katanya. 

Dalam penggeledahan tersebut hanya barang bukti berupa surat atau dokumen yang dibawa ke Polda Jatim, tidak ada orang yang diamankan. 

Rencananya pada Kamis (9/6/2022) besok akan ada belasan orang anggota Khilafatul Muslimin Surabaya Raya yang akan dipanggil untuk menjalani pemeriksaan. 

"Ada belasan yang akan dipanggil. Mereka akan dilakukan pemeriksaan secara marathon," kata AKBP Taufiqurrahman.

Sementara itu, Ketua Khilafatul Muslimin Surabaya Raya, Aminuddin Mahmud mengatakan polisi membawa sejumlah dokumen seperti maklumat, flayer, bendera, buku, struktur bagan, kuitansi bukti keuangan untuk dijadikan barang bukti. 

Aminuddin mengungkapkan, besok ada 18 orang anggota Khilafatul Muslimin Surabaya Raya yang diperiksa. Ia berharap anggotanya akan memberikan keterangan dengan sebenar-benarnya.

Aminuddin sendiri mengaku telah diperiksa Polda Jatim pada Senin (6/6/2022).  Dan kini belum bisa menentukan langkah selanjutnya karena masih menunggu langkah dari pimpinan pusat. 

"Dengan upaya pembuktian ini mudah mudahan menstrilkan tuduhan-tuduhan selama ini. Kami lega, sehingga bisa ditetapkan apakah betul sesuai atau tidak. Jika sudah tidak sesuai maka harus direvisi pernyataan-pernyataan yang tidak benar itu," ungkap Aminuddin.(HAP)

Baca juga: 

Polri Periksa Pimpinan Khilafatul Muslimin Wilayah Cirebon

Buntut Khilafatul Muslimin, Regulasi Melawan Sebaran Radikalisme Perlu Diperkuat

BNPT: Khilafatul Muslimin Sebarkan Ideologi Khilafah Berkedok Pengajian atau Dakwah

Penangkapan Pimpinan Khilafatul Muslimin Ternyata Berkat Peran Netizen +62

BNPT: Pemimpin Khilafatul Muslimin Bukan Pendiri Ponpes Ngruki, Tapi Mantan Anggota NII

Polres Sukabumi Pantau Ponpes Khilafatul Muslimin, Periksa Kurikulum Pembelajaran

Sebut Khilafatul Muslimin Tak Mengusung Khilafah Radikal, Al Chaidar: Harusnya Diajak Kerja Sama Menyebarkan Pancasila

Kisah Santriwati Ma’had Al-Zaytun yang Pernah Disebut ‘Ibu Kota’ NII KW-9

Penangkapan Pemimpin Khilafatul Muslimin Bikin Jamaah Resah, Sebut Tak Pernah Bertentangan dengan Pancasila

Khilafatul Muslimin Mallawa Maros Punya Tiga Kema’sulan di Dua Provinsi

Pimpinan Tertinggi Ditahan, Khilafatul Muslimin Mallawa Maros Sebut Itu Takdir Allah

Khilafatul Muslimin Mallawa: Bukan Menghancurkan Kebatilan Tapi Mencegah Kemungkaran

Pakar Politik UINSA: Ideologi Khilafah Jangan Dibiarkan Agar Tak Jadi Kekuatan Politik