CARITAU WASHINGTON - Seorang mantan Perwira AS, Mayor (Purn.) David Grusch, memberikan kesaksian soal UFO dan keterlibatan Amerika Serikat dalam misi pencarian benda tersebut, saat dengar pendapat di hadapan Kongres atau DPR Amerika Serikat pada 27 Juli 2023.
Dengar pendapat (hearing) tentang UFO tersebut diprakarsai oleh House Oversight Committee (komite investigasi utama DPR Amerika Serikat) pada Rabu (26/7/2023) waktu Amerika Serikat, atau Kamis (27/72023) WIB.
Dalam dengar pendapat tersebut, Grusch menjadi saksi yang memberikan beberapa fakat baru terkait UFO. Ia mengklaim AS menyembunyikan sebuah program yang sudah berjalan lama; pemerintah telah menangkap dan membongkar objek terbang UFO (unidentified flying object) atau UAP (unidentified aerial phenomenon).
David Grusch sendiri adalah veteran Angkatan Udara AS yang pernah bertuga di Afghanistan pada tahun 2013. Grusch juga pernah bekerja di National Geospatial-Intelligence Agency (NGA) pada kurun waktu 2021 - 2022, National Reconnaissance Office (NRO) & Unidentified Aerial Phenomena Task Force (UAPTF) pada 2019 - 2021.
Dikutip dari siaran langsung di YouTube, Associated Press (AP), Jumat (28/7/2023), Nancy Mace, anggota kongres Partai Republik perwakilan negara bagian South Carolina menanyakan "Apakah pemerintah AS menyimpan mayat dari pilot UFO?" dan dijawab oleh David Grusch, “Iya”, Gruch juga membenarkan temuan tersebut bukan manusia.
Di hadapan sub-komite Kongres, Grusch juga menyebut bahwa, AS memiliki kendaraan alien "utuh dan sebagian utuh."
"Tentu saja (saya percaya pemerintah memiliki), berdasarkan wawancara lebih dari 40 saksi selama empat tahun,” kata Grusch dikutip dari siaran langsung AP.
Pada kesempatan tersebut, Robert Garcia anggota Partai Demokrat perwakilan California juga sempat menanyakan, "Apakah pemerintah AS menyimpan beberapa UFO?". Grusch membenarkannya, ia mengatakan jika dirinya mengetahui lokasi tersebut dan telah memberikan informasinya ke pihak Office of Inspector General (OIG).
Selain Grusch, Ada dua saksi lain yang dihadirkan di ruang kongres. Mereka adalah eks komandan AL (Angkatan Laut) AS, David Fravor dan Ryan Graves, pensiunan pilot AL AS.
Fravor bercerita bahwa ia melihat sebuah benda terbang melintasi langit selama misi pelatihan, tahun 2004. Sementara Graves mengklaim ia melihat fenomena udara tak dikenal di lepas pantai Atlantik “setiap hari selama setidaknya beberapa tahun.”
Kesaksian Grusch memang sangat ditunggu-tunggu oleh para anggota Kongres AS. Hal ini dilakukan untuk menemukan kejelasan (disclosure) terkait objek luar angkasa tak dikenal (UAP) dan keterlibatan AS dalam menelitinya.
Menurut laporan Associated Press, Grusch sebelumnya pernah diminta menjadi kepala satuan tugas pemerintah AS untuk untuk mengurus UAP. Ia dan tim bertugas mengidentifikasi semua program yang sangat rahasia.
Grusch juga pernah diminta ke National Reconnaissance Office atau badan yang mengoperasikan satelit mata-mata AS.
“Saya diberi tahu selama tugas resmi saya tentang program pemulihan kecelakaan UAP multi-dekade dan program rekayasa terbalik yang aksesnya ditolak,” kata Grusch.
Masih dalam kesempatan yang sama, saat ditanya soal apakah pemerintah AS memiliki informasi seputar kehidupan di luar Bumi. Ia menjawab bahwa AS kemungkinan telah mengetahui aktivitas ‘alien’ ini sejak tahun 1930-an.
Kepada anggota Kongres, David Grusch menjelaskan, jika pemerintah AS melakukan program "multi-dekade" mengumpulkan, dan berusaha merekayasa balik, menabrak UFO.
Ia juga bercerita soal tugasnya memimpin analisis fenomena anomali yang tidak dapat dijelaskan (UAP) di dalam badan Departemen Pertahanan AS hingga 2023. Ia mengklaim bahwa aksesnya ditolak ke program rahasia ini.
Saat menjabat dulu, Grusch dan tim pernah mendapat ‘tekanan’ dari satu pihak, namun ia tak menjelaskan spesifik dari mana tekanan yang diapatnya berasal.
“Ada beberapa kolega saya yang diserang secara administratif secara brutal. Ini benar-benar membuat saya sangat kesal sebagai seorang pemimpin melihat hal itu terjadi pada rekan kerja lain dan bahkan atasan saya dalam tiga tahun terakhir,” katanya
Sementara itu Departemen Pertahanan AS, atau Pentagon, membantah klaim Grusch yang menyebut pemerintah seolah menutup-nutupi hal ini.
Dalam sebuah pernyataan, juru bicara Departemen Pertahanan AS, Sue Gough, mengatakan para penyelidik belum menemukan "informasi yang dapat diverifikasi untuk mendukung klaim bahwa program apa pun mengenai kepemilikan atau rekayasa balik materi luar angkasa telah ada di masa lalu atau ada saat ini.”
Pentagon cukup sering mempublikasikan penemuannya atas dugaan UFO. Pada Desember 2022 lalu, Pentagon mengatakan telah menerima sekitar 650 laporan baru sejak pihaknya meluncurkan penyelidikan atas UFO.
Ungkap Teknologi UFO Lewat Amandemen Undang-Undang
Beberapa waktu sebelumnya, para Senator AS lewat kerjasama Bipartisan antara Partai Demokrat dan Partai Republik, menawarkan Amandemen untuk UU National Defense Authorization Act for Fiscal Year 2023 (NDAA 2023).
Di dalam amandemen tersebut berisikan otorisasi pertahanan nasional AS untuk tahun anggaran 2023, yang di dalamnya mengatur tentang perlindungan whistle-blower saksi untuk kasus-kasus UFO. NDAA 2023 sendiri resmi disahkan oleh Presiden Joe Biden pada 23 Desember 2022, seperti dilansir dari laporan Reuters.
Diketahui, amandemen UU ini dilakukan secara bersama oleh Pemimpin Mayoritas Senat, Chuck Schumer (Senator Senior New York dari Partai Demokrat), Mike Rounds (Senator Junior South Dakota dari Partai Republik), Marco Rubio (Senator Junior Florida dari Partai Republik) & Kirsten Gillibrand (Senator Junior New York dari Partai Demokrat).
Amandemen untuk NDAA 2023 ini berjudul ‘Unidentified Anomalous Phenomena Disclosure’ dan berisi total 64 halaman. Amandemen tersebut bertujuan agar pemerintah AS membuka dokumen-dokumen tentang UFO dan alien yang selama ini bersifat rahasia untuk masyarakat, bahkan untuk tingkat Kongres.
Rencananya, amandemen tersebut akan ditawarkan oleh para Senator Bipartisan tersebut ke Kongres, yang akan mulai pendanaan NDAA 2023 per tanggal 1 Oktober 2023 nanti.
"Selama puluhan tahun, warga AS terpesona oleh objek-objek misterius, dan sudah saatnya mereka mendapatkan jawabannya," ujar Senator Schumer.
"Publik memiliki hak untuk mempelajari teknologi dari mahkluk cerdas non manusia dan fenomena yang tak bisa dijelaskan," tambah Senator New York tersebut.
Amandemen ini nantinya akan mengharuskan pihak US National Archives and Records Administration untuk mengumpulkan dokumen-dokumen UFO dari semua lembaga pemerintahan terkait, di bawah agenda 'pengungkapan (UFO) segera', dan direksi pengawasan juga harus bisa harus memberikan alasan untuk menjaga kerahasiaan sebuah dokumen.
"Tujuan kami adalah untuk memastikan kredibilitas terkait dengan penyelidikan atau catatan penyimpanan material-material yang berhubungan dengan UFO," ungkap Senator Mike Rounds.
Dengan UU hasil Amandemen ini nantinya, dokumen-dokumen rahasia AS harus bisa dibuka setelah 25 tahun pasca dibuat, kecuali Presiden AS memutuskan untuk tetap menutup dokumen-dokumen rahasia tersebut dengan alasan keamanan nasional. (IRN)
amerika serikat kongres UFO, UAP, unidentified flying object unidentified aerial phenomenon pentagon
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024