CARITAU JAKARTA - Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan memprediksikan Indonesia menjadi kekuatan ekonomi baru dalam lima tahun ke depan. Indonesia bakal menyusul China dan India.
Baca Juga: Contekan Jokowi Jadi Polemik, Timnas AMIN Dorong Tom Lembong Debat dengan Luhut
"Kekuatan ekonomi baru ada di China, India dan menurut saya lima tahun ke depan Indonesia masuk untuk kekuatan ekonomi baru, asal kita konsisten," kata Luhut dalam paparan di acara Rapat Koordinasi Nasional Pengawasan Internal (Rakornas Wasin) BPKP, dikutip Kamis (15/6/2023).
Untuk bisa mewujudkan hal tersebut, kata Luhut, peran Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) sangat diperlukan untuk melakukan pengawasan di seluruh kementerian/lembaga/daerah (K/L/D).
“Sehingga kita semua berjalan dalam koridor aturan main yang baik, sehingga juga akan mengurangi kemungkinan korupsi di sana- sini,” ujar Luhut.
Ia optimistis Indonesia bisa menyusul China dan India berkaca dari nasib industrial policy yang juga mulai berkembang, terlihat dari proteksionisme yang dilakukan negara-negara berkembang saat ini yang dulunya sempat dilakukan oleh negara-negara maju. Selain itu, lanjutnya, juga banyak perusahaan yang semakin bersiap untuk memitigasi concentration risk dan dampak dari potensi area konflik.
Luhut menjelaskan China dan India bisa menjadi kekuatan ekonomi baru karena kedua negara tersebut meningkatkan anggaran pertahanan, serta memanfaatkan ukuran ekonomi mereka yang semakin membesar untuk mengarahkan kebijakan luar negeri l sesuai dengan kepentingan domestik.
Dengan demikian, menurutnya, Indonesia bisa mengambil manfaat dari pergeseran rantai pasok global, salah satunya, yang dipicu oleh tantangan geopolitik yang kian rumit.
Ia mencontohkan, Taiwan memiliki peran kunci dalam rantai pasok chip global, namun dengan tensi yang meningkat, AS menunjukkan keinginan untuk mengurangi ketergantungan terhadap impor chip dan meningkatkan produksi domestik. Kemudian, eskalasi konflik China dan Taiwan juga meningkatkan potensi perang terbuka antara Taiwan dan AS melawan China.
Melihat kondisi-kondisi tersebut dan letak geografis Indonesia yang cukup strategis, Luhut menilai Indonesia dapat memainkan perannya dengan baik. (DID)
Baca Juga: Kunjungan Wisatawan Masih 58%, Menko Marves: Perlu Strategi Akselerasi Pariwisata Nasional
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024