CARITAU MAKASSAR – Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, mengapresiasi Gernas BBI-BWI (Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia - Bangga Berwisata Indonesia) yang mampu menggerakkan masyarakat agar bangga membeli dan menggunakan produk dalam negeri, sekaligus mendorong UMKM untuk go digital.
“Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia bukan semata program yang menggaungkan tagar belaka. Gerakan ini terbukti mampu mengajak pelaku usaha, terutama dari sektor mikro, kecil dan menengah untuk bisa dan mau mengembangkan usahanya melalui industri digital,” kata Luhut saat menghadiri Peluncuran Gernas BBI-BWI di Makassar, Kamis (24/2/2022).
Baca Juga: Ogah Tanggapi Tantangan Debat Faisal Basri Soal Hilirisasi, Luhut Bilang Begini
Menurut Luhut, hasil yang diperoleh dari program Gernas BBI-BWI tampak nyata.
Jika pada 2019 jumlah UMKM yang onboarding hanya 8 juta, setelah diluncurkan Gernas BBI-BWI pada 2020 jumlah UMKM onboarding bertambah signifikan sejumlah 9,2 juta UMKM sehingga mencapai 17,2 juta UMKM pada akhir 2021, atau meningkat lebih dari dua kali lipat.
"Upaya peningkatan demand produk UMKM dan perluasan kecintaan produk lokal telah berjalan cukup sukses," ujarnya.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, pada kesempatan sama, meminta konsumen mendukung pelaku UMKM beralih ke industri digital karena bagian dari komitmen BI mendukung Gernas BBI-BWI.
"Ayo dukung UMKM dengan berwisata secara nyata. Kreativitas dan digitalisasi jadi kunci untuk menciptakan nilai tambah dalam memajukan UMKM, terutama sebagai kekuatan baru perekonomian nasional di era digital,” ucap Perry Warjiyo.
Ia mengatakan, lebih dari dua tahun dunia dilanda pandemi, tak terkecuali Indonesia. Pembatasan kegiatan berdampak signifikan terhadap perekonomian masyarakat, termasuk UMKM.
Hal itu berimbas pada penurunan permintaan yang menyebabkan pendapatan UMKM menurun tajam, bahkan tak sedikit yang terpaksa menutup usaha.
Di sisi lain, Perry menilai pesatnya perkembangan teknologi digital menimbulkan kemudahan bagi pelaku usaha dan masyarakat untuk terhubung satu sama lain, misalnya melalui lokapasar atau e-commerce.
"Dengan jumlah penduduk mencapai 270 juta (BPS, 2020), serta potensi digital yang sangat besar, yaitu 73,7% pengguna internet dan 61,8% aktif di media sosial (Datareportal, 2021), konsumen Indonesia merupakan pasar yang menggiurkan," tuturnya.
Perry menegaskan, peluang pasar ini perlu dimanfaatkan pelaku UMKM untuk memperluas jangkauan pasar dengan berjualan secara daring.
Saat ini Bank Indoesia terus memperkuat sinergi dan kolaborasi dengan pemerintah daerah. Salah satunya, menggelar Jambore UMKM.
Perry mengatakan ada tiga inisiasi yang gencar dilakukan BI, yaitu On-Boarding UMKM, melakukan Business Matching sehingga UMKM bisa ekspor, serta sosialisasi kepada generasi Z agar ikut terlibat dalam gerakan UMKM.
"Ini untuk membangun karakter kecintaan terhadap produk UMKM," tandasnya.(KEK)
Baca Juga: Muhammadiyah Respon Positif Vonis Haris-Fatia, Sinyal Keadilan Hukum Masih Ada di Indonesia
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...