CARITAU JAKARTA – Wakil Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) Susilaningtyas mengatakan, Bharada E mengaku emosinya terganggu usai mengikuti rekonstruksi pembunuhan Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J. Meski begitu, ia memastikan secara umum kondisinya baik.
"Kondisinya baik-baik saja. Aman. Tetapi agak terganggu emosinya karena ada perbedaan peristiwa dari masing-masing tersangka," kata Susilaningtyas, dikutip dari tayangan Inews TV, Rabu (31/8/2022).
Baca Juga: Ini Alasan JPU Ajukan Banding Perkara Ferdy Sambo Menurut Kejagung
Sebagai informasi, dalam reka adegan yang digelar sebanyak 79 kali tersebut, Bharada E beberapa kali menolak memperagakan peristiwa dalam rekonstruksi tersebut lantaran menurutnya tidak sesuai dengan fakta peristiwa yang terjadi.
Salah satu eksekutor penembakan Brigadir J itu beberapa kali juga menolak memperagakan adegan menurut versi para tersangka lain termasuk versi Ferdy Sambo. Dalam rekonstruksi, Bharada E hanya ingin memperagakan adegan reka ulang yang menurutnya sesuai dengan fakta atau kejadian sesungguhnya menurutnya.
"Jadi sempat awal-awal, ketika ada proses penolakan adegan yang tadi saya sampaikan itu, Bharada E sempat marah. Dia marah tapi ya emosi sesaat, setelah itu selesai," ujarnya.
Dia menuturkan, emosi Bharada E mulai mereda setelah dirinya memahami bahwa tidak dapat memaksakan kehendak terkait pikiran dan ingatan masing-masing tersangka.
"Karena dia baru memahami bahwa memang masing-masing tersangka itu punya pikiran dan ingatan masing-masing. Jadi nggak bisa memaksakan, karena mereka punya versi masing-masing dan ingatannya berbeda-beda," beber dia.
Meski sempat emosi, Susilanigtyas mengatakan bahwa Bharada E sebenarnya sangat antusias untuk menghadiri rekonstruksi itu lantaran ingin mengungkap seluruh fakta dengan jujur sesuai fakta yang terjadi.
"Sebenarnya Bharada E ini semangat sekali untuk mengungkapkan kejujuran dan fakta. Makanya kemarin itu dia mau hadir secara langsung menjalani rekonstruksi, meski sempat marah. Saat ini emosinya stabil dan dia tetap pada keterangannya sebelumnya," kata dia.
Kendati demikian, dalam rekonstruksi tersebut Bharada E hanya diperintahkan saja oleh Ferdy Sambo melakukan penembakan terhadap Brigadir J serta tidak mengetahui perihal rencana pembunuhan yang dilakukan para tersangka lain.
Selain itu, ia menjelaskan, dalam reka adegan itu Bharada E juga mencoba menerima keadaan meski dalam rekonstruksi tersebut para tersangka lain memperagakan adegan yang menurutnya tidak sesuai dengan fakta yang sebenarnya atau kejadian sesungguhnya.
"Ada hal-hal krusial yang memang menurut Bharada E enggak seperti itu kejadiannya. Jadi ada hal yang sangat substantif dan dia tetap pada kesaksian dia yang sebelumnya atau keterangan dia sebelumnya. Meski sempat marah dengan adanya reka adegan yang menurut dia ini tidak sesuai pada saat kejadian, dia tetap kepada keterangan dia semula," jelas Ningtyas.
Menurutnya, hal itu kemudian yang menjadi alasan sikap Bharada E menolak untuk memperagakan peran lalu digantikan perannya dengan petugas yang hadir direkonstruksi.
"Jadi dia tidak mau mengubah keterangan dan dia tetap dengan keterangan dan kesaksian sebelumnya, saat rekonstruksi itu," tandasnya.
Diketahui sebelumnya, Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian mengatakan terdapat dua pengakuan yang berbeda soal penembakan Brigadir Yosua. Dua versi pengakuan itu yakni menurut versi pengakuan Bharada E dan versi pengakuan Ferdy Sambo.
Perbedaan pengakuan Bharada E dan Ferdy Sambo itu membuat reka adegan dalam rekonstruksi pembunuhan Brigadir J akhirnya dibagi 2 versi serta diperagakan dalam dua versi.
Andi Rian mengatakan, Bharada E kemudian harus menggunakan pemeran pengganti ketika menembak Brigadir J sesuai keterangan Ferdy Sambo dan juga sebaliknya.
"Iya dalam konfrontir mereka ada beberapa pihak yang menolak, terutama dari FS yang menolak. Kalau dia menolak berarti kita pakai pemeran pengganti," pungkasnya. (GIB)
Baca juga:
Selasa Ini, Penyidik Bareskrim Rekonstruksi Pembunuhan Brigadir J di Dua Lokasi
Bukan Brigadir J, Eks Pengacara Bharada E Sebut KM yang Jalin Hubungan Khusus dengan PC
Bharada E Dipastikan Hadir Rekonstruksi, Dikawal Ketat Penyidik dan LPSK
Penjagaan Ketat Rekonstruksi Pembunuhan Brigadir J
Rumah Dinas dan Rumah Pribadi Ferdy Sambo Dijaga Ketat Jelang Rekonstruksi
Dilarang Ikut Rekonstruksi, Pengacara Brigadir J: Ini Pelanggaran Hukum Berat
Digelar Hari Ini, Berikut Rangkuman Fakta-fakta Menarik Rekonstruksi Kasus Pembunuham Brigadir J
Ferdy Sambo Berbaju Tahanan dan Diborgol Saat Rekonstruksi
Lima Tersangka Dibawa ke Rumah Dinas Sambo, Rekonstruksi Rumah Pribadi Tuntas 51 Adegan
Tolak Pengacara Brigadir J Ikut Rekonstruksi, Dirtipidum: Untuk Kepentingan Penyidik dan Penuntutan
Rekonstruksi Dugaan Pembunuhan Berencana Brigadir J Digelar, Wapres: Semoga Ada Titik Terang
Rekonstruksi Rumah Dinas Sambo, Putri Masuk dari Pintu Samping
Pistol Milik Ferdy Sambo Sempat Terjatuh Sebelum Masuk ke Rumah Tempat Eksekusi Brigadir J
Rekonstruksi Adegan 63-78 di Rumah Dinas Sambo, Peragakan Bharada E Tembak Brigadir J
Rekonstruksi Pembunuhan Brigadir J Digelar 7,5 Jam, Peragakan 79 Adegan
Sempat Peluk Putri Candrawati, Sambo Tinggalkan TKP Rumah Dinas 17.20 WIB
Suasana Rekonstruksi Pembunuhan Brigadir J di Rumah Pribadi Ferdy Sambo
Ekspresi Ferdy Sambo Saat Rekonstruksi Pembunuhan Brigadir J
Tersangka Ferdy Sambo dan Putri Candrawati Ikuti Rekonstruksi Pembunuhan Brigadir J
Kuasa Hukum: Putri Gandeng Tangan Sambo karena Saling Sayang
Pengacara Bharada E Minta Media Hindari Disinformasi, Khususnya Terkait Motif Pembunuhan Brigadir J
Kembali Jalani Pemeriksaan di Bareskrim Polri, Putri Candrawathi akan Dikonfrontasi
Kuat Ma'aruf Serahkan Dua Belah Pisau di Akhir Adegan Rekonstruksi, Polri: Itu Barbuk di Magelang
Sudah Delapan Jam Lebih, Putri Candrawathi Masih Jalani Pemeriksaan di Bareskrim
Diperiksa Hampir Sebelas Jam, Putri Candrawathi Ajukan Permohonan Tidak Ditahan
Baca Juga: Tangis Ibu Yosua Pecah Usai Ferdy Sambo Divonis Mati
lpsk: emosi bharada e agak terganggu karena proses rekonstruksi dianggap tak sesuai fakta brigadir j ferdy sambo
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024