CARITAU JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada momen Lebaran 2023 berada di level 0,33%, lebih rendah dibanding inflasi pada momen Lebaran 2022 yang sebesar 0,40%.
BPS menilai langkah antisipasi yang dilakukan oleh pemerintah mampu menekan inflasi pada periode Idul Fitri atau Lebaran 2023.
Baca Juga: PLN Amankan Pasokan Listrik Selama Lebaran, Siagakan 4.782 Personil di Jatim
“Kesiapan pemerintah dalam mengantisipasi Lebaran tahun ini lebih baik dan kesediaan hortikultura memadai untuk periode Lebaran, sehingga inflasi bisa dikendalikan dengan baik,” kata Kepala BPS Margo Yuwono di Jakarta, Selasa(2/5/2023).
Menurut Margo, pemicu inflasi umumnya disebabkan oleh transportasi dan makanan. Sementara itu, tarif angkutan dan harga beberapa komoditas pangan di kota-kota destinasi mudik tahun ini relatif lebih terjaga pada tahun ini bila dibandingkan dengan tahun lalu.
Hal itu tercermin pada penurunan tingkat inflasi di kota-kota destinasi mudik, misalnya Semarang yang inflasinya turun menjadi 0,27 % pada periode Lebaran tahun ini bila dibandingkan momen Lebaran tahun lalu yang inflasinya tercatat sebesar 0,53 %.
Selain Semarang, kota-kota destinasi mudik lain yang juga mengalami penurunan inflasi adalah Malang yang inflasinya turun dari 0,51 % menjadi 0,24 %, Surabaya dari 0,49 % menjadi 0,34 %, Yogyakarta dari 0,75 % menjadi 0,22 %, Palembang dari 0,81 % menjadi 0,33 %, hingga Bandar Lampung dari 0,58 % menjadi 0,30 %.
Kondisi tersebut menunjukkan pemerintah telah mampu mengantisipasi kesiapan kota-kota destinasi mudik saat periode Lebaran sehingga inflasi lebih rendah dibandingkan dengan tahun lalu.
Selain itu, penurunan inflasi juga didukung oleh pasokan komoditas hortikultura yang relatif terjaga serta adanya aktivitas panen raya sepanjang Maret hingga April.
Kemudian, andil inflasi beberapa komoditas pangan juga relatif lebih rendah bila dibandingkan pada momen Lebaran pada tahun-tahun sebelumnya.
Pada periode Lebaran 2023, komoditas pangan yang menyumbang andil pada inflasi hanya daging ayam ras dan beras yang masing-masing berkontribusi sebesar 0,02 %.
Berbeda pada periode Lebaran tahun lalu yang kontributor inflasinya banyak berasal dari komoditas pangan, seperti telur ayam ras, ikan segar, bawang merah, dan daging sapi.(HAP)
Baca Juga: Menteri Basuki Pastikan Pemerintah Beri Diskon Tarif Tol Libur Lebaran 2024
Evakuasi Barang Berharga Pascaerupsi Gunung Ruang
Kejaksaan Tahan Mantan Bupati Kuansing Dugaan Koru...
Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Mulai Mei, CASN Jun...
Pameran foto APFI 2024 di Bandung
BPBD Luwu: Tujuh Meninggal dan Ribuan Rumah Terdam...