CARITAU GAZA - Israel menyebut tak ada kemajuan yang dicapai dalam pembicaraan tidak langsung dengan Hamas soal gencatan senjata di Gaza. Begitu juga dengan kesepakatan pertukaran tahanan, kata seorang pejabat Israel dalam sebuah pernyataan pada Rabu (24/1/2024).
“Sementara itu, tidak ada terobosan dalam negosiasi dengan Hamas,” lembaga penyiaran publik Israel KAN mengutip seorang pejabat Israel tanpa menyebutkan namanya.
Baca Juga: Jerusalem Post: Israel Tembakkan Rudal ke Aset AU Iran
Pihak Israel tersebut juga menyebut, kelompok Hamas tidak mau berkompromi dan terus menambah tuntutannya. Meski demikian, dia mengatakan bahwa negosiasi masih terus berlangsung.
Diberitakan sebelumnya, perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Senin (22/1/2024) sempat berbicara tentang inisiatif Israel untuk menjamin pembebasan para sandera yang ditahan oleh Hamas, tetapi tidak memberikan keterangan rinci.
Laporan-laporan media Barat sebelumnya mengatakan bahwa Hamas telah menolak tawaran Israel untuk menghentikan pertempuran selama dua bulan dengan imbalan pembebasan sandera secara bertahap.
Hamas disebut masih menahan hampir 136 warga Israel sejak serangan lintas batas pada 7 Oktober 2023.
Dilansir dari Antara, kesepakatan jeda kemanusiaan yang dicapai pada November 2023 berkat mediasi Mesir, Qatar, dan Amerika Serikat berhasil membebaskan 81 warga Israel dan 24 warga asing, yang ditukar dengan pembebasan 240 warga Palestina dari penjara-penjara Israel.
Namun, upaya mediasi tersebut gagal menjamin pembebasan sandera lainnya yang tersisa karena Hamas menuntut agar serangan mematikan Israel terhadap Gaza diakhiri.
Akan Lanjutkan Perang di Gaza
Sementara itu, menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, pada Rabu (24/1/2024) juga mengatakan, bahwa Tel Aviv akan melanjutkan perangnya di Jalur Gaza sampai para sandera yang ditahan oleh Hamas dibebaskan seluruhnya.
Berbicara menjelang pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron, Katz menyebut serangan Gaza sebagai "perang yang diperlukan" melawan Hamas dan poros Iran.
"Kami tidak akan berhenti sampai semua sandera kami dibebaskan dan kemampuan militer dan sipil Hamas dilucuti -- di Gaza dan di mana pun," tambahnya di platform X.
Cameron tiba di Israel pada Rabu sebagai bagian dari tur Timur Tengah yang mencakup Tepi Barat, Qatar dan Turki untuk mendorong jeda kemanusiaan segera dalam pertempuran di Jalur Gaza.
Israel melancarkan serangan di Jalur Gaza menyusul serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober, menewaskan lebih dari 25.700 orang. Sekitar 1.200 warga Israel diyakini telah tewas dalam serangan Hamas tersebut. Hampir 136 sandera diyakini ditahan oleh Hamas.
Serangan Israel telah menyebabkan 85 % penduduk Gaza menjadi pengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan, sementara lebih dari separuh infrastruktur di wilayah tersebut telah rusak atau hancur, menurut PBB. (IRN)
Baca Juga: Israel Hanya Izinkan Warga Palestina ke Masjid Al-Aqsa di Pekan Pertama Ramadan
israel palestina jalur gaza hamas pendudukan israel Genosida Israel pejuang hamas
Milenial Muda Sehati: Ayo Berpolitik Riang Gembira...
Inovasi Jakarta Tourist Pass, Bank DKI Raih Jakart...
Frederik Victor Palimbong: Cagub 02 Andi Sudirman...
LSI Denny JA: Kebijakan Ekonomi di 10 Tahun Kepimp...
Tarif Listrik Tidak Naik hingga Akhir Tahun