CARITAU JAKARTA – Paranormal terkenal Ki Prana Lewu menyebut suksesnya film “KKN di Desa Penari” yang sudah ditonton lebih dari 5 juta orang ini merupakan capaian yang membanggakan bagi industri film horor Indonesia.
Pria bernama asli Ferry Ferdyanto ini merasa bahagia film ‘KKN di Desa Penari’ yang dibintangi oleh Tissa Biani, Adinda Thomas, Aghniny Haque, Calvin Jeremy, dan Aulia Sarah ini sanggup mendapat tempat di hati pecinta film Indonesia.
Baca Juga: Kerja Sama dengan Lionsgate, Film 'Badarawuhi di Desa Penari' Bakal Tayang di Amerika
Meski harus diakui, lantaran kesibukan Ki Prana belum sempat menonton film ini di bioskop.
“Kalau saya amati, film ini punya sajian yang bagus. Sebelum difilmkan ini, 'KKN di Desa Penari’ kan punya cerita yang sudah viral duluan. Itu jadi trigger dan bikin orang penasaran. Apalagi pada dasarnya di Indonesia, film horor punya tempatnya sendiri,” ujar Ki Prana Lewu saat dihubungi Caritau.com pada Minggu (15/5/2022).
Ki Prana Lewu membenarkan jika Desa Penari merupakan sebuah tempat yang terletak di Jawa Timur.
Namun, pria yang sudah lama berkecimpung di dunia supranatural ini enggan berkomentar lebih lanjut lantaran belum sempat berkunjung langsung ke sana.
“Desa itu memang benar ada. Saya enggak bisa berkomentar lebih lanjut karena belum sempat ke sana. Tapi suatu saat saya akan ke sana. Saya enggak ingin kalau datang sekarang, nanti malah terkesan seperti sedang memanfaatkan momen,” ujar Ki Prana Lewu.
Ki Prana Lewu menambahkan, salah satu faktor yang membuat film ‘KKN di Desa Penari’ begitu diminati karena ceritanya dengan kehidupan masyarakat, atau dalam istilah lain disebut urban legend.
Cerita-cerita urban legend, menurut Ki Prana Lewu, akan lebih melekat dengan masyarakat seperti film ‘KKN di Desa Penari’ ini.
“KKN dan penari itu kan sesuatu yang dekat banget dengan kehidupan masyarakat. Apalagi di masa lalu, penari selalu identik dengan sesuatu yang mistis seperti cerita legenda Nyai Ronggeng bahkan Kuda Lumping. Enggak pernah ada kan penyanyi yang kemasukan makhluk halus,” beber Ki Prana Lewu sambil tertawa.
Melalui suksesnya 'KKN di Desa Penari', Ki Prana Lewu berpesan agar sineas film tak sekadar menjadikan film sebagai bisnis semata, hingga lupa memberi pelajaran yang bisa dipetik penonton.
Ki Prana kemudian memberi contoh, film Malaysia berjudul ‘Munafik’ yang dirilis pada tahun 2016, sebagai film yang tak sekadar mengejar unsur seram saja. Lebih dari itu, film ‘Munafik’ mampu memberikan pesan bermanfaat kepada penonton untuk senantiasa mengingat Tuhan.
“Film horor jangan selalu mengejar aspek tontonan saja, tapi tuntunan jangan dilupakan," pungkas Ki Prana Lewu. (RIO)
Baca juga:
Tonton KKN Di Desa Penari, Wagub Emil Dardak Terkesan Sosok Mbah Dok
Berawal dari Thread Simpleman, KKN di Desa Penari Sudah Sedot 5 Juta Penonton
KKN Di Desa Penari Jadi Film Horor Terlaris, Diikuti Pengabdi Setan
Profil dan Perjalanan Karier Adinda Thomas, Pemeran Widya di Film 'KKN di Desa Penari'
Lima Film Horor Terlaris di Dunia, Peringkat Pertama Raih Pendapatan Rp10 Triliun Lebih!
Mengapa Orang Senang Menonton Film Horor? Ini Penjelasan Psikolog Jatu Anggraeni
Kata Netizen Soal Film KKN di Desa Penari
Pengalaman Mistis Fare Lyla, Hampir Tenggelam hingga Cium Bau Aneh
Baca Juga: Film "Pemukiman Setan" Tayang Perdana di Midnight Event JAFF 2023
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...