CARITAU JAKARTA – Pemerintah melalui Kementerian Tenaga Kerja sedang merancang penciptaan lapangan pekerjaan yang layak dan inklusif untuk melindungi penyandang disabilitas guna menjamin akses bagi mereka masuk dunia kerja.
Baca Juga: Suara Penyandang Disabilitas di Sulsel untuk Pemimpin Masa Depan Bangsa Indonesia
"Beberapa perusahaan hanya mempekerjakan penyandang disabilitas demi memenuhi kuota. Jadi saya pikir sangat penting bagi kita untuk memastikan bahwa mereka dapat memiliki karier," kata Dissa pada acara Y20 Indonesia 2022 4th Pre-Summit, Minggu malam (19/6/2022).
"Itu sebabnya untuk mencocokkan dan melihat keterampilan apa yang dibutuhkan, dapat dijembatani dengan teknologi," katanya.
Dissa mengatakan, dari 11 juta penyandang disabilitas di Indonesia, sebanyak 1,5 juta di antaranya adalah kaum muda yang kurang mampu dengan akses pendidikan dan kesempatan kerja terbatas.
Menurutnya, lapangan pekerjaan untuk penyandang disabilitas masih merupakan tantangan yang perlu dihadapi, baik oleh negara ataupun perusahaan.
Dissa memaparkan tentang proses pendirian Fingertalk yang bertujuan memberikan kesempatan kerja yang sama bagi penyandang disabilitas, terutama individu tunarungu karena sebanyak 74% tunarungu di Indonesia menganggur akibat stigma sosial dan hambatan komunikasi.
"Kami ciptakan tempat, di mana kita bisa mengenal satu sama lain dan bekerja melewati segala prasangka atau persepsi," ujarnya.
Gunakan Bahasa Isyarat
Pada 2015, Fingertalk seperti dirilis Antara, lahir dari sebuah kafe kecil yang menempatkan orang-orang bisa belajar memesan makanan dan minuman menggunakan bahasa isyarat, serta menghubungkan konsumen dengan komunitas tunarungu yang memajang serta menjual hasil kerajinan tangan yang dibuat oleh pada disabilitas.
Tak hanya itu, lapangan pekerjaan untuk disabilitas juga berkembang karena permintaan lapangan kerja yang tinggi.
Fingertalk kemudian membuat kafe lain, tempat cuci mobil dan tempat pelatihan yang tidak hanya untuk kru mereka, tetapi juga terbuka untuk komunitas penyandang disabilitas lainnya.
"Penyandang disabilitas adalah kelompok yang sangat beragam dan setiap kelompok mungkin memiliki kebutuhan yang berbeda. Jadi kita perlu mendengarkan dan memahami, terutama bagaimana memastikan bahwa inisiatif yang dibangun oleh penyandang disabilitas dapat berkelanjutan dan menciptakan dampak yang lebih tahan lama," pesan Dissa.(HAP)
Baca Juga: Pria di Makassar Rudapaksa Wanita Penyandang Disabilitas
kementerian tenaga kerja lapangan kerja penyandang disabilitas
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024