CARITAU JALUR GAZA - Sejak perang pecah pertama kali pada 7 Oktober 2023 lalu, Israel hingga saat ini masih terus memburu pimpinan Hamas Muhammad al-Dayf. Pihak Israe mengakui, operasi untuk memburu Muhammad al-Dayf akan memakan waktu lama. Hak tersebut disampaikan juru bicara militer Israel.
Dalam sebuah konferensi pers, Laksamana Muda Daniel Hagari menekankan perlunya mencari dan membunuh pemimpin Brigade Al-Qassam itu.
Dia menyatakan berapa lama pun waktu yang dibutuhkan untuk melakukannya Israel harus menyelesaikan tugas itu, lapor harian Yedioth Ahronoth.
Baca Juga: Biden Sampaikan Kekhawatirannya Soal Rencana Serangan Israel ke Rafah
Sejak serangan Oktober lalu, Tel Aviv menekankan tujuan melenyapkan kelompok perlawanan Palestina, Hamas, namun kebanyakan analisis internasional skeptis hal itu bisa dilakukan.
Hagari juga mengatakan militer Israel telah menuntaskan pemusnahan infrastruktur di bawah Rumah Sakit Al-Rantisi di Jalur Gaza utara, seperti dikutip dari Antara, Kamis (28/12/2023).
Mereka mengaku menemukan beberapa kilometer infrastruktur semacam itu. Israel melancarkan serangan militer besar-besaran di Jalur Gaza setelah Hamas menyerangnya pada 7 Oktober.
Operasi itu menewaskan sedikitnya 21.110 warga Palestina yang sebagian besar wanita dan anak-anak, dan melukai 55.243 lainnya.
Serangan Israel juga telah menghancurkan Gaza di mana 60 persen infrastruktur di wilayah ini rusak atau hancur dan hampir 2 juta orang terpaksa mengungsi dalam kondisi kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan. (IRN)
Baca Juga: Meski Diprovokasi Israel, 35.000 Jamaah Palestina Tarawih di Masjid Al-Aqsa
israel palestina jalur gaza hamas serangan udara pendudukan israel Operasi badai Al-Aqsa pejuang hamas
BNPB: 335 Rumah Baru Untuk Korban Banjir Lahar Din...
Ayatollah Ali Khamenei Akan Pimpin Sholat Jenazah...
Pengungsi Rohingya Bangun Hunian Sementara di Peka...
Mauricio Pochettino Resmi Tinggalkan Chelsea
Kedubes Iran: Wafatnya Presiden Raisi Tak Ganggu R...