CARITAU JAKARTA - Pertemuan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyita perhatian. Pertemuan itu diasumsikan merapatnya Partai Demokrat ke pemerintahan.
Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin menyoroti kemungkinan merapatnya Demokrat ke Pemerintah Jokowi. Menurutnya, Partai Demokrat akan mendapat banyak kekecewaan dari masyarakat, simpatisan, maupun pendukungnya.
Baca Juga: LDII: Momentum Ramadan Jadi Tepat Introspeksi Demokrasi
Sebab, selama ini partai berlambang mercy itu memposisikan diri sebagai oposisi yang selalu mengkritisi pemerintah dan konsisten bersama rakyat di luar pemerintahan.
"Tapi tahu-tahu di ujung pemerintahan Jokowi kok masuk, kan dianggap tidak konsisten, berubah-ubah, dianggap tidak lagi mendukung masyarakat di luar pemerintahan," kata Ujang dikutip Minggu (8/10/2023).
"Sehingga masyarakat merasa ditinggalkan, siapa lagi yang memperjuangkan masyarakat kalau ada di pemerintahan semua, termasuk Demokrat," tambahnya.
Sementara itu, pemerintah Jokowi justru diuntungkan bila Partai Demokrat bergabung. Alasannya, pihak oposisi yang mengkritisi penguasa semakin kecil.
"Kalau dari versi pemerintah ya untung karena ada oposisi yang gabung ke pemerintahan, tapi ruginya masyarakat tadi oposisi semakin kecil enggak ada lagi setahun terakhir," kata Ujang.
Ujang menilai, bila hal itu terjadi maka oposisi yang tersisa hanya Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Namun, PKS saat ini pasti lebih mementingkan kampanye untuk pemilu 2024.
"Mungkin hanya PKS. PKS pun sudah lupa karena sudah menjelang pemilu, jadi sibuk dengan pemilu, sudah kampanye, sudah mengamankan diri yang jadi caleg ingin menang," jelas Ujang.
Diberitakan sebelumnya, Presiden Jokowi dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melakukan pertemuan secara tertutup dan rahasia di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (2/10/2023).
Pembahasan seputar pemilu 2024 sampai dinamika koalisi. Satu topik mengejutkan yang turut dibahas adalah tawaran Jokowi agar Partai Demokrat masuk kabinet.
Sumber di Koalisi Indonesia Maju membenarkan datang tawaran jabatan menteri dari Jokowi untuk Demokrat. Jokowi meminta SBY mendiskusikan tawaran tersebut di internal Partai Demokrat.
"Ada tawaran menteri untuk Demokrat," kata sumber tersebut dikutip Rabu (4/10/2023).
Sehari setelahnya, SBY mengumpulkan elite-elite Partai Demokrat di Bandung, Jawa Barat. Dalam pertemuan itu, SBY menyampaikan ada tawaran kursi menteri dari Jokowi.
Demokrat diminta berembuk segera mengambil sikap. Termasuk soal siapa kader yang bakal diplot sebagai menteri. "Pak SBY menyampaikan hasil pertemuan di Istana Bogor," ungkap sumber itu. (DID)
partai demokrat sby merapat ke jokowi presiden jokowi pemilu 2024
Ratusan Rumah Terendam Banjir di Jambi
Pasca Pemilu 2024, DKPP Kebanjiran Aduan dengan An...
Persiapan Pesawat Angkutan Haji Tahun 2024
Airin Ikuti Penjaringan Bacagub Banten
PN Tangerang Diminta Segera Putus Perkara Sengketa...