CARITAU PADANG – Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sumatera Barat (Sumbar), Irjen Pol. Teddy Minahasa menanggapi kabar yang menyebut dirinya sebagai polisi terkaya di Indonesia, Rabu (21/9/2022).

Kepada sejumlah wartawan, Teddy menegaskan tidak ada yang salah dengan harta kekayaannya. Pasalnya, ia telah melaporkan secara detail dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) tersebut.

Baca Juga: Wapres Ma’ruf Amin Tanggapi Tuntutan Hukuman Mati Teddy Minahasa

"Saya rasa tidak masalah tuh. Justru, dengan saya melaporkan dan mengunggah data kekayaan tersebut menjadi ketaatan sebagai anggota Polri dalam asas pelaporan harta kekayaannya,” kata dia kepada sejumlah wartawan.

Sebab, lanjut dia, pelaporan harta kekayaan oleh penyelenggara negara ini, sebagai upaya pencegahan tindak pidana korupsi, sebagaimana tertuang dalam Pasal 6 Huruf D UU Nomor 30 Tahun 2022 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Oleh karenanya, LHKPN wajib disampaikan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melalui situs elhkpn.kpk.go.id. Situs tersebut bisa diakses oleh publik. 

Berdasarkan pencarian caritau.com melalui situs LHKPN, total harta kekayaan Teddy sebesar Rp 29,974,417,203. (29,9 Milyar). 

Rincian hartanya antara lain aset tanah dan bangunan Rp25,8 miliar; alat transportasi dan mesin Rp2 miliar; harta bergerak Rp500 juta; surat berharga Rp62,5 juta; dan kas senilai Rp1,5 miliar. Teddy melaporkan harta kekayaannya tersebut sejak 31 Desember 2021. 

Seperti yang diketahui, isu kekayaan Irjen Teddy mencuat setelah sejumlah media memberitakan ia sebagai polisi terkaya di Indonesia. Ia juga menyinggung pemberitaan media Kumparan Plus yang berjudul 'Aset Mewah dan Gaya Glamor Polisi'.

“Hitungannya itu bagaimana? Kan kita belum tahu apakah Kumparan itu secara fair buka data LHKPN seluruh anggota Polri, kan belum. Dia hanya lempar isu saja,” tegas Teddy. (RMA)

Baca Juga: Jawab Pertanyaan Hakim, Teddy Minahasa 'Pede' Mengaku Tak Sesali Perbuatannya