CARITAU JAKARTA - Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana, mempersilakan Bawaslu menilai misteri sosok yang mengacungkan pose dua jari dari jendela mobil iring-iringan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kota Salatiga, Jawa Tengah pada Senin (22/1/2024).

"Biarkan itu dilihat oleh Bawaslu, ya," kata Ari Dwipayana, di Gedung Sekretariat Negara, Jakarta, Senin (29/1/2024).

Menurut Ari, agenda kunjungan kerja Presiden Jokowi ke berbagai daerah adalah untuk menyapa dan mendekatkan diri dengan masyarakat.

Berbagai tudingan yang dilontarkan oleh sejumlah kalangan, disebut Ari sebagai dinamika di tahun politik.

"Kita cek saja seperti apa kejadian sebenarnya," tambahnya.

Seperti dirilis Antara, Jaringan Aktivis Nasional Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia Ganjar-Mahfud (Jarnas Gamki Gama) mengadukan Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana ke Bawaslu RI, di Jakarta, Jumat (26/1/2024), terkait munculnya pose dua jari yang diduga untuk mendukung pasangan calon tertentu.

Baca Juga: Tak Balas Serangan Anies, Kang Emil Puji Prabowo: Kualitas Negarawan

Menanggapi pengaduan itu, Ari mengatakan upaya pelaporan kepada Bawaslu merupakan salah satu instrumen hukum yang disediakan dalam konteks demokrasi.

"Pelaporan satu hal yang tersedia ruangnya dalam konteks demokrasi. Presiden dalam setiap kunjungan, selalu ingin berinteraksi menyapa masyarakat," jelasnya.

Ari menambahkan, dari sekian ribu kunjungan, Presiden Jokowi selalu berinteraksi dengan masyarakat baik melalui salam, melambaikan tangan, dan lain sebagainya.

"Itu kita bisa cek apa yang terjadi. Intinya, itu upaya presiden untuk menyapa masyarakat," jelas Ari.

Dia pun menepis pose dua jari saat kunjungan di Salatiga sebagai bentuk afiliasi Jokowi kepada pasangan calon tertentu.

"Dari sekian ratus, bahkan ribuan, kunjungan, beliau lakukan untuk mendekatkan diri dengan masyarakat, dengan menyapa masyarakat," ujarnya.(BON)

Baca Juga: Soal Pemanggilan Pj Gubernur Jateng, Bawaslu: Tunggu Pengumpulan Bukti