CARITAU JAKARTA - Pasukan Israel telah merebut kembali wilayah di sekitar Gaza yang sebelumnya sempat dikuasai para pejuang Palestina selama kurang lebih 48 jam.
"Sudah tidak ada lagi pertempuran di dalam Israel antara Hamas dan Pasukan Pertahanan Israel (IDF). IDF berhasil merebut kembali seluruh komunitas sekitar Jalur Gaza," ujar juru bicara IDF Daniel Hagari pada Senin (9/10/2023) dikutip laporan Anadolu.
Perang roket antara Israel dan Hamas pecah mulai Sabtu (7/10/2023). Hamas meluncurkan ribuan roket ke arah Israel saat pagi buta. Serangan Hamas sangat mendadak tersbut membuat Israel kewalahan. Serangan ini dianggap sesuatu yang memalukan bagi Israel.
Usai serangan tersebut, Israel lalu menyatakan "perang" dan membalas dengan menggempur pertahanan Hamas di Gaza. Sebanyak 400 lebih warga Palestina termasuk anak-anak dan wanita tewas akibat serangan Israel.
Dihimpun dari sejumlah sumber, 1.000 warga Israel tewas karena serangan Hamas, yang milisinya sampai masuk ke wilayah Israel. Hamas menyebut serangan terbesar sejak beberapa dekade merupakan respons atas kekerasan pasukan Israel pada wanita Palestina, penodaan Masjid Al-Aqsa, dan blokade Gaza yang membuat Gaza terkungkung dari dunia luar sejak 2006.
Israel Blokade Gaza, Putus Aliran Listrik dan Pasokan Makanan
Sementara itu, usai merebut kembali Jalur Gaza, Israel mengumumkan blokade penuh terhadap Jalur Gaza. Itu termasuk larangan masuk terhadap makanan dan BBM dan memutus aliran listrik.
Pernyataan itu disampaikan Menteri Pertahanan Yoav Gallant pada Senin (9/10/2023).
"Otoritas akan memutus aliran listrik dan memblokir masuknya makanan dan bahan bakar," kata Gallant seperti dikutip dari Al-Jazeera.
"Ini adalah bagian dari pengepungan total terhadap Gaza yang diduduki Hamas," sambung dia.
Gallant menambahkan, tindakan ini adalah bagian dari perang melawan Hamas yang disebutnya sebagai pihak kejam.
Baca Juga: AS Pertimbangkan Beri Senjata Lagi Ke Israel Senilai Rp16,25 Triliun
Blokade Israel terhadap Gaza telah lama dilakukan, tepatnya sejak 2006. Dinding tinggi dibangun sepanjang Gaza, menyebabkan jutaan penduduk Gaza hidup di area sempit yang terkungkung dari dunia luar di bawah penjagaan ketat pasukan zionis. (IRN)
Baca Juga: Usai Misi Kemanusiaan di Mesir, KRI Radjiman Kunjungi Militer Arab Saudi
israel palestina jalur gaza hamas serangan udara pendudukan israel Operasi badai Al-Aqsa pejuang hamas Israel Blokade Jalur Gaza
Pencarian Korban Banjir Bandang Hari Kesembilan
KNKT Evakuasi Puing Pesawat Jatuh Cessna ke Bandar...
Pesawat Latih Jatuh di Serpong
Tiga Jenazah Korban Pesawat Jatuh di BSD Dibawa ke...
Kemenhub: Pesawat Jatuh di BSD Jenis Cessna 2006 B...