CARITAU JAKARTA - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mengakui menerima sebanyak 2.264 laporan dan juga temuan soal pelanggaran pemilu 2024. Adapun temuan dan laporan itu tercatat sejak kegiatan tahapan hingga penyelenggaraan pemilu 2024. 

Dalam keterangannya, Anggota Bawaslu RI, Puadi mengungkapkan termuan tersebut terdiri dari 1.562 laporan masyarakat dan juga 702 temuan pengawas Pemilu yang di dapat saat bertugas dilapangan.

Puadi juga merinci, total dari temuan dan laporan tersebut terdiri dari sebanyak 1.193 laporan atau (52,69 persen), 580 laporan masyarakat (37,13 persen) dan 613 temuan pengawas Pemilu (87,32 persen).

“Sementara, laporan atau temuan yang tidak diregistrasi sebanyak 604 (26,68 persen) dan belum diregistrasi sebanyak 467 (20,63 persen),” kata Puadi dikutip Jumat, (12/4/2024).

Kemudian, lanjut Puadi, dari total 1.193 laporan atau temuan yang diregistrasi oleh Bawaslu, terdapat 531 laporan atau (44,51 persen) merupakan pelanggaran Pemilu.

Selanjutnya, 386 laporan (32,36 persen) yang tercatat merupakan bukan pelanggaran Pemilu, dan 279 laporan temuan (23,39 persen) merupakan laporan temuan yang hingga saat ini masih dalam status proses penanganan.

Puadi, menegasakan, laporan tersebut merupakan penanganan pelanggaran Pemilu 2024 yang dikelola oleh Divisi Penanganan Pelanggaran Data dan Informasi (Divisi PP DATIN) Bawaslu Per 6 Maret 2024.

Puadi menambahkan, dari total laporan dan temuan tersebut, 71 laporan merupakan pelanggaran adminitrasi Pemilu, 226 dugaan pelanggaran etik penyelenggara pemilu, 63 pelanggaran pidana pemilu dan 131 merupakan aksi dugaan pelanggaran hukum lainnya. 

"Jadi rinciannya itu sebanyak 71 laporan yang tercatat merupakan dugaan pelanggaran administrasi Pemilu, 226 dugaan pelanggaran kode etik penyelenggara Pemilu, 63 pelanggaran pidana Pemilu, dan 131 merupakan pelanggaran hukum lainnya," tandas Puadi. (GIB/DID)