CARITAU MASSACHUSETTS - Perburuan terhadap penyebar dokumen rahasia pemerintah Amerika Serikat yang berisi tentang perang Ukraina menemukan titik terang. Pelaku bernama Jack Teixeira ditangkap di North Dighton, di negara bagian timur laut Massachusetts oleh FBI.
"Penyelidikan atas dugaan penghapusan, penyimpanan dan transmisi informasi rahasia pertahanan nasional yang tidak sah," kata Jaksa Agung AS Merrick Garland saat mengumuman penangkapan tersebut dikutip dari AFP, Jumat (14/4/2023).
Disebutkan, Jack Teixeira masih berusia 21 tahun. Dia teridentifikasi sebagai penerbang tergabung dalam pegawai Garda Nasional Angkatan Udara Amerika Serikat. Media di AS sebelumnya juga mengendus namanya. Dia diduga sebagai pemimpin grup obrolan daring tempat dokumen itu pertama kali muncul.
Baca Juga: Resmi Lapor ke Mabes Polri, FIB: Sebut Zulhas Penista Agama
Dilansir dari laporan Reuters, dokumen rahasia yang bocor itu termasuk rincian pertahanan udara Ukraina, hingga soal mata-mata Israel agen Mossad. Diduga kuat yang membocorkan dokumen rahasia itu adalah orang AS.
Baca juga: Dokumen Rahasia Bocor di Internet, Amerika Serikat Lakukan Penyelidikan dan Buru Pelaku
Menurut seorang eks pejabat senior Pentagon, Michael Mulroy, dugaan bahwa pelaku adalah orang AS adalah luas topik dalam dokumen rahasia yang dibocorkan. Oleh karena itu, kecil kemungkinan pelaku berasal dari negara-negara sekutu.
"Kini fokusnya adalah kebocoran di AS, karena banyak dokumen yang hanya ada di tangan AS," ucap Mulroy seperti dikutip dari Senin (10/4/2023).
Salah seorang pejabat senior AS menyebut, investigasi masih pada tahap awal. Ia tidak menutup kemungkinan pelaku juga seorang pro-Rusia. Meski begitu, Kedutaan Besar Rusia di Washington serta Kremlin belum merespons mengenai dugaan tersebut.
Laporan mengenai kebocoran dokumen rahasia AS pertama kali diungkap oleh The New York Times pada pekan lalu. Disebutkan ada lebih dari 50 dokumen rahasia dan sangat rahasia (classified) yang bocor ke dunia maya. Kebocoran dokumen itu tersebar di mulai dari Discord 4Chan, hingga deep web.
Meski belum terverifikasi secara independen keaslian dokumen, di antara puluhan dokumen tersebut, beberapa di antaranya diberi tanda NOFORN yang artinya tidak bisa diberikan ke warga negara asing.
Terkait kebocoran dokumen rahasia, dua pejabat AS yang identitasnya dirahasiakan menyebut, dokumen itu bisa saja sudah direkayasa atau diubah. Itu ditujukan untuk menyebarkan informasi palsu demi membahayakan kepentingan keamanan AS. (IRN)
Baca Juga: Sukses di Pilkada DKI 2017, FBJ Bertransformasi Jadi FBI Antar Anies di Pilpres 2024
fbi dokumen rahasia perang ukraina angkatan udara as norfolk noforn
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024