CARITAU JAKARTA - Dari hasil survei yang dirilis oleh beberapa lembaga survei menyebutkan, elektabilitas bakal calon presiden (Bacapres) Anies Baswedan masih di bawah Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto. Namun hasil survei dapat berubah posisi.
Baca Juga: Jelang Pemungutan Suara, Ganjar-Mahfud Masif Temui Akar Rumput
Hal itu diutarakan Direktur Eksekutif Institute for Democracy & Strategic Affairs (Indostrategic) Khoirul Umam menanggapi elektabilitas Anies terpaut jauh dari Prabowo dan Ganjar.
Menurut Umam, Anies sebenarnya sudah punya modal dari narasi perubahan yang didengungkannya, yaitu dukungan segmen masyarakat yang tidak puas pada pemerintahan saat ini.
Tetapi dirinya melihat ada dua faktor yang mesti segera dilakukan Anies dan tim untuk mengubah peta elektabilitas. Pertama, belum jelasnya positioning Anies dalam menarasikan konsep perubahan yang dia usung.
"Belakangan Anies sudah mulai menunjukkan sikap kritisnya, seiring dengan posisi Nasdem yang semakin terdesak di pemerintahan. Karena itu, Anies perlu kerja lebih keras dg menjelaskan poin-poin perubahan apa yang membedakannya dari capres lain yang mewakili narasi keberlanjutan,” kata Khoirul Umam.
Faktor kedua, belum terlihat ada keberanian untuk segera mendeklarasikan pendamping atau cawapres.
"Anies tampak menunda-nunda deklarasi untuk menunggu sinyal dari Nasdem. Sementara Nasdem tidak kunjung memberikan sinyal karena menunggu kepastian Golkar untuk bergabung. Menurut sejumlah informasi spekulatif, masuknya Golkar ke koalisi perubahan akan menunggu kepastian proposalnya sebagai cawapres Prabowo diterima atau tidak," ujar dia.
Lebih lanjut Umam menilai hasil survei Litbang Kompas yang dirilis terakhir menunjukkan deklarasi Ganjar oleh PDIP ternyata tampak belum menghadirkan efek bola salju.
"Basis dukungannya masih terkonsolidasi di simpul-simpul basis PDIP saja,” urainya.
Berdasarkan data hasil survei Litbang Kompas, Prabowo memimpin dengan elektabilitas 24,5%, disusul Ganjar dengan 22,8%, lalu Anies sebesar 13,6%.
Khoirul Umam sepakat bahwa kenaikan dukungan terhadap Prabowo belakangan diperoleh dari jaringan relawan Jokowi. Menurut dia, ini jelas ini mengindikasikan basis pendukung Jokowi terdistribusi secara merata ke Ganjar dan Prabowo. Sebagian kecil juga mendukung Anies.
”Itulah mengapa, manuver Gibran yang menjadi cermin dari pergerakan Jokowi yang semula tampak condong mendukung Prabowo, direspons cepat PDIP dengan memanggil Gibran, lalu mengadakan agenda makan malam antara Gibran bersama Ganjar,” tutur dosen Ilmu Politik dan International Studies Universitas Paramadina ini. (DID)
Baca Juga: Kader Muda Muhammadiyah Dukung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024
survei elektabilitas anies baswedan dibawah prabowo subianto ganjar pranowo pemilu 2024
Banjir Rob di Medan
UIN Jakarta Kukuhkan Tujuh Guru Besar Ilmu Syariah
Tiga Siswa STIP Menyusul Jadi Tersangka Penganiaya...
Smartfren Raih CSR & PDB Awards 2024 dari Kemendes...
Dandim Lamongan Beri Contoh Babinsa Optimalisasi L...