CARITAU MAKASSAR – Muhammad Iqbal Adnan (MIA), eks Kasatpol PP Kota Makassar, tersangka otak penembakan hingga tewas Najamuddin Sewang --pegawai Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Makassar— ternyata memberikan uang panjar Rp20 juta kepada eksekutor sebelum beraksi. 

Keberadaan uang panjar itu terungkap saat polisi menggelar rekonstruksi di kediaman MIA, di Jalan Muh Tahir, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Baca Juga: Tampil Maksimal, M.I.A Menutup Hari Pertama Joyland Festival Bali 2023 dengan Meriah

Dua tersangka yakni oknum Brimob Polda Sulsel sebagai eksekutor Najamuddin Sewang ternyata lebih dulu menerima 'panjar' sebelum mengeksekusi pegawai honorer Dishub Makassar tersebut.

Kedua oknum Brimob Polda Sulsel menerima uang Rp20 juta di samping rumah MIA di Jalan Muh Tahir. 

Asri yang merupakan ajudan eks Kasatpol PP Makassar bertugas menyerahkan uang kepada oknum Brimob Sulaiman, sementara oknum Brimob Chaerul Akmal menunggu di atas motor.

Uang panjar Rp20 juta yang diserahkan diduga merupakan uang operasional atau dana awal untuk menghabisi nyawa Najamuddin.

Dipandu Menuju Rumah Korban 

Pada berita acara pemeriksaan (BAP) disebutkan, pada pertengahan bulan Maret sekitar pukul 13.20 WITA, di ruangan Kasatpol PP Makassar, MIA menyerahkan uang Rp20 juta kepada Asri dipergunakan operasional kegiatan Satpol PP.

Keesokan harinya di Balai Kota, MIA memerintahkan Asri agar menghubungi Sulaiman untuk menunjukkan rumah korban.

Selanjutnya Asri bertemu dengan oknum Chaerul Akmal di depan masjid samping Asrama Brimob Pabaeng-baeng untuk memperkenalkan diri.

Sekitar pukul 20.30 WITA, Asri berangkat mengendarai sepeda motor menuju rumah korban untuk memandu Chaerul dan Sulaiman yang berboncengan.

Setelah menunjukkan rumah korban, ketiganya menuju rumah MIA. Mereka bertemu MIA dan terjadi penyerahan uang Rp20 juta yang dilakukan oleh Asri kepada Sulaiman.(KEK) 

Baca Juga: Tak Terima Putusan Hakim, Dua Oknum Polisi Terdakwa Kasus Pembunuhan Pegawai Dishub Makassar Ajukan Banding