CARITAU PALU – Satu daftar pencarian orang (DPO) teroris Muhajidin Indonesia Timur (MIT), Askar alias Jahid/Pak Guru akhirnya tewas tertembak di tangan Densus 88 Antiteror Mabes Polri. 

Kapolda Sulteng, Irjen Rudy Sufahriadi berharap dengan ditemukannya satu teroris terakhir dari jaringan MIT ini, Kabupaten Poso ke depannya lebih damai dan tidak ada lagi gangguan ancaman tindak terorisme. 

Baca Juga: Terlibat Baku Tembak dengan Kelompok JI Pimpinan Zulkarnaen di Lampung, Seorang Anggota Densus 88 Terluka

"Dengan hasil ini mudah-mudahan ini menjadi rilis kami yang terakhir tentang terorisme, sehingga ke depan akan terwujud Poso yang lebih damai," ungkapnya kepada awak media, Jumat (30/9/2022). 

Sekadar diketahui, Askar memiliki keahlian dalam merakit peledak (BOM).Berdasarkan catatan pihak aparat,  Askar telah bergabung bersama sejumlah pimpinan MIT Poso seperti Santoso dan Ali Kalora sejak 2011.

"Saya sudah mengikuti Pak Guru ini sejak bergabung dan merencanakan membuat pelatihan memanggil orang-orang itu pada 2011," ujarnya. 

Kata dia, Askar diduga memiliki berbagai keterkaitan dengan sejumlah aksi-aksi terorisme yang dibuktikan dengan 10 laporan polisi, di antaranya adalah LP A/106/VIII/2017/Sulteng/Res Parimo, tanggal 3 Agustus 2017 tentang kasus pembunuhan di Kecamatan Sausu, Kabupaten Parigi Moutong dengan korban atas inisial SS.

Selanjutnya laporan LP-A/166/XII/2018/Sulteng/Res Parimo, tanggal 30 Desember 2018 tentang kasus pembunuhan di Desa Salubanga, Kecamatan Sausu, Kabupaten Parigi Moutong, tanggal 30 Desember 2018, dengan korban atas inisial RB.

Sebelumnya, Pak Guru dilumpuhkan di Desa Kawende, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng) pada Kamis (29/9/2022) sekitar pukul 18.20 WITA. 

"Meninggal dunia," kata Kabid Humas Polda Sulteng, Kombes Didik Supranoto kepada awak media, Jum'at (30/9/2022). 

Sementara itu, jenazah Pak Guru langsung dimakamkan di Kelurahan Poboya, Kota Palu, Sulteng, Jum'at (30/9/2022) hari ini. 

Pemakaman teroris terakhir dari jaringan MIT itu tidak dihadiri satu pun keluarga atau kerabat dari Pak Guru. (KEK)

Baca Juga: Kubah Masjid di Makassar Roboh saat Jemaah Hendak Laksanakan Salat Tarawih