CARITAU MAKASSAR - Pihak Kampus Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar akan memberhentikan tujuh Mahasiswa yang terlibat tawuran antara Fakultas Peternakan dengan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas (FIKP).

Diketahui, aksi tawuran yang terjadi tersebut, polisi telah menetapkan delapan orang tersangka.

Adapun identitas para tersangka yakni, MI (21), Y (22), MFI (21), YP (21), MFH (21) yang masing-masing mahasiswa dari Fakultas Peternakan. Pelaku lainnya yakni  CIW (24) dan KZD (24) dari Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, serta satu tersangka yang merupakan cleaning service Fakultas Peternakan yakni A (20).

"Kalau sudah terpidana kami memberhentikan secara tidak hormat. Dalam waktu dekat menunggu berita acara untuk memberhentikan tidak hormat," tegas Wakil Rektor I Unhas, Prof Muhammad Ruslin, Selasa (21/3/2023).

Ia menegaskan, pihak kampus Unhas Makassar tidak akan mentolerir kasus tawuran. Ia menekankan, Unhas adalah kampus anti kekerasan,

"Kami tidak mendukung kekerasan di Unhas. Ini unsur pidana makanya kami serahkan ke pihak berwajib (kepolisian)," jelasnya.

Begitu juga dengan cleaning service yang ikut melakukan penganiayaan, pihaknya juga akan langsung memberhentikan.

"Iya kita langsung pecat (sebagai cleaning service kampus)," jelasnya.

Untuk mengantisipasi kejadian serupa, pihaknya akan terus melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap mahasiswa.

"Kami terus melakukan pembinaan terhadap mahasiswa. Kalau sudah masuk ranah pidana itu bukan wewenang Unhas," tandasnya. (KEK)

Sementara itu, Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, AKBP Ridwan JM Hutagaol membeberkan motif pengeroyokan yaitu balas dendam karena sebelumnya pihak korban telah melakukan penyerangan kepada pihak tersangka.

"Para tersangka dikenakan Pasal 170 ayat 1 dan 2 diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun enam bulan," tandasnya. (KEK)