CARITAU JAKARTA - Debat Capres-cawapres 2024 yang digelar oleh KPU, menunjukan siapa capres paling memiliki kapasistas intelektual dalam kemampuan menjelaskan visi dan misinya, kemampuan mengajukan pertanyaan yang berbobot, serta kemampuan dalam menjawab pertanyaan dari kandidat lain.
Dalam debat edisi perdana tersebut, Anies Baswedan dinilai menang mutlak dari pasangan capres lainnya. Anies Baswedan mampu secara lugas dan jelas menjabarkan visi misinya terkait tentang hukum, HAM, dan peningkatan pelayanan publik.
Hanya Ganjar Pranowo yang mampu mengimbangi intelektual Anies dalam debat tersebut, sementara Prabowo masih gampang terbawa emosi karena terpancing penyataan dan pertanyaan.
Hal itu diungkapkan oleh Fauzan Luthsa, Koordinator Presidium PA 98 dalam siaran persnya hari ini (13/12/2023) di Jakarta. Fauzan juga turut memberikan skor penilaian terhadap masing-masing kandidat capres.
"Untuk kemampuan menjelaskan visi dan misinya, Anies mendapat skor delapan (8), Ganjar mendapat skor tujuh (7) dan Prabowo dengan skor lima (5)," papar Fauzan.
Dirinya menambahkan, kemampuan Anies menjelaskan visi misinya mudah dipahami dan dimengerti oleh publik. Dan Anies selalu menjelaskan dengan berbasis data.
"Publik bukan hanya memahami dan mengerti tapi juga dicerahkan oleh data yang disajikan Anies" jelasnya.
Untuk kemampuan mengajukan pertanyaan yang berbobot. Fauzan memberi skor 9 buat Anies dan Ganjar, sementara Prabowo diberikan skor 6.
"Pertanyaan Prabowo nyaris tidak ada yang berbobot dan pertanyaannya standar. Misalnya soal polusi di Jakarta, dimana semua orang tahu bahwa problem polusi di Jakarta bukan bersumber hanya dari Jakarta saja tapi juga daerah penyangga ikut menyumbang" ujar Fauzan.
Polusi di Jakarta, menurut Fauzan lebih disebabkan tingginya polusi di daerah penyangga seperti Tangerang, Bogor, dan Bekasi yang banyak terdapat industri.
Untuk kemampuan dalam menjawab pertanyaan dari kandidat lain. Fauzan memberi skor 8 untuk Anies, 7 untuk Ganjar, dan 5 untuk Prabowo.
"Ganjar lugas dan berbasis data serta fakta namun kurang detail dalam menjelaslan solusi yang ditawarkan, misalnya soal pelanggaran HAM, Ganjar hanya melihat legal formal penyelesaiannya tapi luput meletakan prinsip keadilan sebagai landasan legal formal penyelesaiannya" ujarnya.
Sementara Fauzan menerangkan, terkait Prabowo diberi skor 5 karena dalam menjawab pertanyaaan lebih dominan emosi sehingga jawabannya tidak sistematis dan terstruktur apalagi saat ditanya soal penyelesaian pelanggaran HAM malah dijawab soal anggapan Prabowo bahwa soal penyelesaian pelanggaran HAM sebagai isu daur ulang 5 tahunan dan malah mencontohkan soal kasus pembunuhan di Jakarta.
"Jelas beda antara kasus pelanggaran HAM karena penyebabnya adalah adanya perintah negara dengan kasus kriminalitas yang terjadi di Jakarta," pungkasnya. (DID)
anies baswedan debat capres - cawapres presidium pa 98 pilpres 2024 pemilu 2024
Cawagub 02 Fatmawati Dua Bulan Keliling 24 Kabupat...
Kampanye Akbar 02 Andalan Hati, Panglima Dozer: Su...
PMJAK Desak Bawaslu DKI Tindaklanjuti Soal Dana Ka...
Yuks Ramaikan Kampanye Akbar Andalan Hati di GOR S...
Masyarakat Bantaeng Sambut Kunjungan Andi Sudirman...