CARITAU MAKASSAR - Orang tua korban yang meninggal dunia usai pesta miras oplosan di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) berharap agar pihak kepolisian menangkap pelaku yang menyuruh anaknya minum Miras oplosan.
Pasalnya, sebelum melakukan pesta Miras, ternyata AA (16) juga dianiaya oleh terduga pelaku yang saat ini tengah dirawat di RSUD Daya Makassar.
Ibu Korban RF, Rahmawati mengaku sakit hati karena anaknya dianiaya serta dipaksa untuk minum Miras oplosan.
"Saya tidak terima anak, sakit hatiku dikasi begini anakku (sakit hati anak saya dipaksa minum Miras oplosan)," ungkap saat diwawancarai awak media, Selasa (28/1/2023) kemarin.
Olehnya ia berharap pihak kepolisian segera menangkap pelaku. Mengingat sampai saat ini polisi belum juga menetapkan tersangka dalam kasus Miras oplosan berujung maut tersebut.
"Kalau bisa pelaku ditangkap semua. Kalau bisa kasihan diambilmi cepat, karena itu yang memukul anakku ada RSUD Daya sampai sekarang tidak ada yang ambil. Minta tolong dijaga di sana takutnya lari, ada lagi korban. Karena ini anakku kasian meninggal dunia," ucapnya sambil meneteskan air mata.
Ia juga menceritakan anaknya terbaring lemah usai menenggak Miras oplosan tersebut.
"(Usai minum Miras oplosan) langsung baring di kamarnya. Saya tidak tahu, dia tidak bilang kalau dia dikasi begitu (dicekoki Miras oplosan). Takutki mungkin kasian jujur (dia takut untuk berkata jujur," katanya.
Namun keesokan harinya, lanjut dia, AA sempat sadar dan ingin pergi ke sekolah seperti biasanya.
"Dia ke sekolah, saya tahanki, bilang jangami pergi sekolah nak karena olengki kulihat. Sudahki muntah. Dari mana memangki nak (kamu dari mana), dia bilang darika rumah temanku di kost. Kenapaki memang tidak pulang? Pasti minumki to, terus dia bilang dipaksaka ibu, ditahanka," ujarnya menceritakan saat dirinya berdialog dengan sang anak.
Tapi perkataan sang ibu tak didengar oleh sang anak, malahan AA tetap pergi sekolah meskipun keadaannya belum stabil,
"Sebelum masuk RS Selasa malam, dia sempat ke sekolah. Jam 11 Selasa malam saya kasi masuk ke rumah sakit, setengah 5 pada Kamis dia meninggal," jelasnya.
Terkait dengan video yang beredar, sang ibu mengatakan yang memvideo anaknya dianiaya tersebut adalah teman korban dan sudah meninggal dunia.
"Temannya yang videokan yang meninggal juga yang video itu. Kalau yang pukul orang luar, bukan temannya (teman sekolahnya)," jelasnya.
Rahmawati mengaku sudah melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian karena tak terima anaknya meninggal dunia.
"Kami sudah melapor. Kalau bisa pelaku ditangkap semua," tandasnya. (KEK)
pesta miras oplosan mahasiswa tewas usai pesta miras polrestabes makassar miras oplosan video pesta miras oplosan
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...