CARITAU JAKARTA - Partai Demokrat DKI Jakarta dan DPW PKS DKI menegaskan bakal pertahankan posisi lima besar di legislatif Kebon Sirih. Hal itu disampaikan kedua pimpinan partai dalam diskusi Ngobrolin Jakarta (Ngojak) bertajuk 'Menebak Jawara Pemilu 2024 di Jakarta’, Kamis (18/1/2024) malam
Sekedar diketahui Acara Ngojak digagas oleh para aktivis Lintas Generasi Aktivis Pro Jakarta di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat.
Ketua DPD Partai Demokrat DKI Jakarta, Mujiyono memapartan strategi dalam menjaga suara di pemilihan legislatif (Pileg) 2024 ini. Dirinya selalu menekankan kepada kadernya di Jakarta, untuk aktif turun ke tengah-tengah warga.
Menurutnya, banyaknya atribut kampanye tidak menjadi jaminan bahwa yang bersangkutan akan menang dalam kontestasi pemilu. Meski demikian, APK tetap bisa menjadi sarana dalam memasarkan diri peserta Pemilu atau calon legislatif (Caleg) kepada masyarakat.
Hanya saja mereka sekadar dikenal melalui media tersebut, tanpa timbul proksimitas atau kedekatan antarkedua belah pihak. Berbeda ketika Caleg memilih terjun dan berbaur dengan masyarakat.
Anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta tiga periode itu menyebut, pemasangan APK hanya mampu menggerek elektabilitas peserta Pemilu sebesar tiga persen.
“Saya pernah membaca suatu penelitian yang dilakukan oleh LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia), bahwa alat peraga itu terhadap tingkat keterpilihan seseorang tidak lebih dari tiga persen,” kata Mujiyono.
Sebagai mantan auditor swasta, dirinya sangat realistis terhadap data-data. Dari survei internal yang dia lakukan, besar kemungkinan Demokrat akan tetap mendapat kursi pimpinan di Parlemen Kebon Sirih, Jakarta Pusat.
Bahkan perolehan kursinya ikut naik, dari yang semula 10 orang pada Pileg 2019, akan naik menjadi 14 kursi pada 2024. Meski diprediksi perolehan kursi bertambah, tapi Demokrat tetap berada di urutan keempat di DPRD DKI Jakarta.
“Dari survei yang kami lakukan itu, kemungkinan Gerindra (unggul) dengan 23-24 kursi, sedangkan PDIP selisihnya hanya 2-3 kursi dengan Gerindra atau sekitar 20-21 kursi, PKS naik dari 16 jadi 19, Demokrat 14 kursi dan kemudian Golkar (kemungkinan 9-10 kursi),” ungkapnya.
Sementara itu Sekretaris DPW PKS DKI Jakarta Abdul Aziz menghargai, survei internal yang dilakukan Demokrat bahwa perolehan kursi PKS kemungkinan bertambah.
Aziz tak menampik, efek ekor jas dari sosok Capres nomor urut satu, Anies Baswedan memberikan dampak positif yang begitu besar bagi PKS.
“Alhamdulillah, kehadiran Pak Anies dalam kontestasi Pilpres yang juga diusung PKS tentu akan memberikan efek yang baik bagi elektabilitas partai,” kata Aziz.
Menurutnya, ceruk suara antara PKS dengan Partai Demokrat tentu berbeda. Secara ideologi, Partai Demokrat menganut nasionalis-religius, sedangkan PKS lebih condong ke religius sehingga lebih dikenal sebagai partai politik berbasis Islam.
“PKS ini merupakan partai kader, sebagai partai kader diutamakan mesin partai itu dapat bergerak karena adanya kader. Beda dengan partai-partai lain, kalau mereka mungkin yang lebih banyak bergerak adalah caleg nya, sedangkan PKS adalah kadernya,” jelas Azis.
Selain itu, konsep penyelenggaraan dari suatu acara juga berbeda. Jika partai nasionalis mengadakan acara mengacu program caleg maka PKS mengadakan acara mengacu pada kader-kadernya.
“Kalau di PKS caleg itu dianggap jubir lah dari para kader yang bergerak di bawah. Kemudian kegiatan dari PKS itu merupakan program-program dari kader, bukan calegnya,” ungkap dia.
Perwakilan Lintas Generasi Aktivis Pro Jakarta, Rio Ayudha Putra berharap pelaksanaan Pemilu 2024 di Jakarta dapat berjalan dengan secara demokratis, bersih, dan kondusif. Dengan begitu, seluruh warga Jakarta dapat menggunakan hak pilihnya tanpa ada rasa ketakutan (paksaan) dan menghasilkan para wakil rakyat yang berintegritas dan berkomitmen kepada warga.
“Kami dari Lintas Generasi Aktivis Pro Jakarta juga berharap tidak terjadi polarisasi antar masyarakat saat memilih atau mendukung seseorang. Seperti yang terjadi saat Pilkada DKI 2017 atau Pemilu 2019, cebong versus kampret,” kata Rio.
Rio menyebut, acara Ngojak dapat menjadi role model untuk mempertemukan dan mempersatukan ide atau gagasan dari berbagai kalangan. Mulai dari para aktivis di Jakarta, para anggota dewan, dan pihak pemerintah provinsi demi mendorong Jakarta lebih baik lagi di masa depan.
“Kami dari Aktivis Pro Jakarta juga mendoakan Partai Demokrat, PKS, dan partai politik peserta Pemilu 2024 lainnya, mendapat hasil yang positif serta membawa kemajuan bagi Kota Jakarta,” pungkas Rio. (DID)
diskusi ngojak aktivis lintas generasi demokrat dki jakarta dpw pks dki pileg 2024 kursi dprd dki
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...