CARITAU MAKASSAR – Nasib apes dialami sekelompok pemuda di Makassar. Niat hati melakukan penyerangan di salah satu warung kopi (warkop) di Jalan Pangayoman, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Senin (7/11/2022) dinihari, namun ternyata di warkop tersebut ada beberapa petinggi polisi di Makassar sedang asyik nongkrong dan menyeruput kopi.

Beberapa petinggi polisi tersebut di antaranya Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, AKBP Reonald Simanjuntak, Kanit Jatanras, Iptu Setiawan, Kasubnit Tipidter, Iptu Jeriyadi, dan Wakasat Reskrim, Kompol Rifai. 

Baca Juga: Di Makassar, KASAD Tegaskan TNI Harus Hadir di Tengah-tengah Kesulitan Masyarakat

Aksi penyerangan itu pun sempat terekam Closed Circuit Television (CCTV) dan viral di media sosial.

Dari video rekaman yang beredar, nampak sejumah perwira polisi tersebut sedang asyik bicara sembari menyeruput kopi. 

Tak lama kemudian, beberapa orang teriak dari luar warkop. Ada juga yang lari masuk ke warkop. Akibatnya, polisi kaget. 

Mereka meninggalkan meja, berlari dan memburu para pelaku. Beberapa kali juga tembakan peringatan ke udara dilesatkannya. 

Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, AKBP Reonal Trauli Simanjuntak membenarkan hal tersebut dan berada di lokasi pada saat kejadian.

"Iya benar, saya di lokasi kejadian bersama anggota pada saat penyerangan itu," katanya, Selasa (8/11/2022).

Ia menceritakan, peristiwa berawal saat ada keributan di sekitar warung kopi tersebut. Saat itu, salah satu dari mereka masuk ke warkop.

Hal itu pun membuat pengunjung warkop berhamburan karena panik dengan adanya keributan itu.

"Tukang parkir teriak kita diserang karena ada yang berkelahi dan masuk ke warkop. Jadi kami juga kaget," bebernya. 

Sontak aksi itu pun membuat polisi kaget dan mengeluarkan tembakan peringatan untuk menghindari adanya korban jiwa. 

Dalam kejadian itu juga polisi mengamankan tujuh orang dari terduga pelaku dan menyita senjata tajam seperti anak panah busur. 

"Kita sudah amankan tujuh orang. Mereka saat ini, dimintai keterangan guna proses hukum lebih lanjut," pungkasnya. (KEK)

Baca Juga: Catahu ACC Sulawesi 2022: 11 Perkara Korupsi di Sulsel Berakhir Vonis Bebas