CARITAU RAFAH - Badan PBB untuk urusan Pengungsi Palestina (UNRWA) menyebut, lebih dari satu juta warga Palestina terpaksa meninggalkan Kota Rafah di Jalur Gaza selatan akibat serangan terus menerus dari zionis Israel.
"Pemindahan secara paksa telah menyebabkan lebih dari satu juta orang meninggalkan Rafah," kata UNRWA di akun media sosial X, Senin (3/6/2024).
Menurut UNRWA, situasi meningkat secara dramatis di mana ribuan keluarga mencari perlindungan di daerah permukiman yang rusak dan hancur di Khan Younis.
"UNRWA terus menyediakan layanan penting meskipun tantangannya semakin meningkat," lanjut UNRWA.
Laporan UNRWA juga menggambarkan kondisi di Rafah begitu parah.
Israel terus melanjutkan serangan brutal di Gaza, meski resolusi Dewan Keamanan PBB menuntut gencatan senjata segera.
Lebih dari 36.400 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, telah tewas di Gaza, sementara lebih dari 82.600 lainnya luka-luka, menurut otoritas kesehatan setempat.
Hampir delapan bulan setelah perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur di tengah blokade yang melumpuhkan terhadap akses makanan, air bersih dan obat-obatan.
Israel seperti dirilis Antara, dituding melakukan genosida oleh Mahkamah Internasional (ICJ), yang dalam putusan terbarunya memerintahkan Tel Aviv untuk segera menghentikan operasinya di Rafah, di mana lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum mereka kemudian diserang pada 6 Mei 2024. (BON)
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...