CARITAU JALUR GAZA - Israel memutus kontrak kerja ribuan pekerja Palestina. Selain itu, Israel juga memulangkan para pekerja tersebut ke Jalur Gaza setelah dideportasi oleh otoritas setempat.
Kabinet keamanan Israel menyetujui pemulangan mereka ke Gaza. Pada Kamis (2/11/2023) otoritas Israel mengumumkan pemutusan seluruh hubungan mereka dengan Gaza.
Baca Juga: Afsel: Tragedi Luar Biasa di Gaza Jika Gencatan Senjata Gagal
“Israel sedang memutuskan semua hubungan dengan Gaza. Tidak akan ada lagi pekerja Palestina dari Gaza,” katanya dalam sebuah pernyataan setelah pertemuan kabinet keamanan, dikutip Sabtu (4/11/2023).
Sumber keamanan di penyeberangan komersial antara Israel dan Jalur Gaza, yakni Karm Abu Salem --yang juga dikenal sebagai Karem Shalom, mengatakan para pekerja tersebut berjalan sekitar 2 kilometer untuk memasuki Gaza setelah pasukan Israel meninggalkan mereka di perbatasan itu.
Sumber yang tidak mau disebut namanya itu mengatakan kepada Anadolu bahwa para pekerja Palestina tersebut telah tiba di Kota Rafah.
Dilansir dari laporan Antara, mereka telah menerima bantuan dari pemerintah dan badan-badan bantuan, terutama karena pemerintah Israel telah menyita semua uang dan telepon seluler mereka.
Pada 7 Oktober, ketika konflik pecah antara Hamas dan Israel, ribuan pekerja Palestina dari Gaza masih berada di Israel.
Israel telah meningkatkan serangan udara dan darat di Jalur Gaza, yang telah dibombardir tanpa henti sejak Hamas menyerang Israel secara tiba-tiba pada 7 Oktober.
Hampir 10.800 orang tewas dalam konflik tersebut, termasuk sedikitnya 9.227 warga Palestina dan lebih dari 1.538 warga Israel. (IRN)
Baca Juga: Israel Kembali Serang Kerumunan dan Truk Bantuan, Tewaskan 9 Warga Palestina
israel palestina jalur gaza hamas serangan udara pendudukan israel deportasi
Pelestarian Tradisi Ngubek Empang di Depok
Jusuf Kalla Bersaksi Dalam Sidang Korupsi LNG
Pemain Ganda Putri Ribka Sugiarto Mundur dari Pela...
Siswa SD Menumpang Belajar di sekolah lain
FORPASI Dukung Pemprov DKI Bangun RDF Rorotan: Lan...