CARITAU JAKARTA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Senin (17/7/2023) menyatakan kekhawatirannya atas kenaikan kasus kucing yang terinfeksi flu burung di Polandia.
Hingga saat ini, ada puluhan kucing yang mati di negara Eropa itu. Puluhan di Polandia terbukti positif terkena influenza.
Dilansir dari pernyataan pernyataan WHO, berdasarkan data otoritas kesehatan Polandia yang pertama kali dilaporkan pada bulan lalu, terdapat 29 kucing dinyatakan positif terkena flu burung H5N1 yang diambil dari 47 sampel kucing yang diambil positif influenza (H5N1) dengan kematian yang tak biasa.
Disebutkan juga, bahwa 14 kucing disuntik mati dan 11 kucing lainnya ditemukan mati, dengan kematian terbaru dilaporkan pada 30 Juni.
Mereka termasuk di antara 46 kucing dan satu caracal penangkaran yang diuji virusnya, menambahkan bahwa 14 hewan yang terinfeksi dilaporkan telah disuntik mati, sementara 11 lainnya telah mati dengan sendirinya. Kematian terakhir dilaporkan pada 30 Juni.
Baca Juga: Bangladesh Laporkan Telah Deteksi Subvarian COVID Baru JN.1
Belum diketahui pasti apakah kucing-kucing itu terpapar virus, namun penyelidikan terhadap fenomena epizootik (berkenaan dengan serangan penyakit terhadap banyak hewan dari jenis penyakit yang sama pada waktu yang sama) masih berlangsung, kata badan kesehatan dunia itu.
Meski sebelumnya terdapat laporan infeksi influenza sporadis pada kucing, kali ini merupakan pertama kalinya sejumlah besar kucing yang terinfeksi ditemukan tersebar di sebagian besar wilayah, katanya.
WHO juga mengatakan bahwa risiko infeksi manusia usai melakukan kontak dengan kucing yang terinfeksi secara nasional masih rendah untuk masyarakat umum.
Hingga saat ini, WHO masih menyelidiki sumber paparan kucing terhadap virus. Beberapa kucing mengalami gejala yang parah termasuk kesulitan bernapas, diare berdarah, dan tanda-tanda neurologis, dengan kerusakan yang cepat dan kematian pada beberapa kasus.
Hingga saat ini, WHO menyebut Polandia adalah negara pertama yang melaporkan jumlah tinggi kucing yang terinfeksi flu burung di wilayah yang luas. WHO bilang bahwa risiko infeksi pada manusia sangat kecil kemungkinannya.
Sejak akhir 2021, Eropa mengalami wabah flu burung terburuk. Situasi yang sama juga terjadi di Amerika Utara dan Selatan. Hal ini menyebabkan pemusnahan puluhan juta unggas di seluruh dunia karena banyak yang terjangkit virus jenis H5N1 yang pertama kali muncul pada tahun 1996.
Baru-baru ini ada lonjakan infeksi yang mengkhawatirkan pada mamalia. Badan kesehatan PBB itu menunjukkan bahwa infeksi sporadis kucing dengan H5N1 sebelumnya telah dilaporkan.
"WHO terus memantau situasi dan bekerja sama erat dengan sektor kesehatan hewan dan masyarakat, lembaga regional, FAO, Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (WOAH), dan lembaga mitra lainnya di Polandia," katanya, dilansir dari Antara.
Sementara itu, terdapat risiko sedang bagi pemilik kucing dan mereka yang melakukan kontak dengan kucing yang terinfeksi H5N1 selama bertugas, seperti dokter hewan, tanpa menggunakan alat pelindung diri yang tepat. (IRN)
Baca Juga: WHO: Kondisi Kemanusiaan di Gaza Sangat Menyedihkan
who wabah flu burung h5n kucng polandia positif inluenza virus
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024