CARITAU MAKASSAR - Polisi angkat bicara terkait temuan Bunker Narkoba yang diduga terletak di Kampus Universitas Negeri Makassar (UNM). 

Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Komang Suartana mengatakan, penyebutan Bunker Narkoba hanya konotasi. 

Baca Juga: DPO Spesialis Pencuri Motor di Gowa Sulsel Ditembak Mati Polisi

"Itukan bukan bunker, itu hanya konotasi saja," kata Komang saat dikonfirmasi, Sabtu (10/6/2023).

Kata dia, disebut Bunker Narkoba karena saat ditemukan rekap transaksi narkoba tersebut ditaroh dalam box.

"Itukan ditanam dengan menggunakan safety box, tas ada barang di dalam kamar," jelasnya. 

Kata dia, dalam temuan tersebut, pihak Direktorat Reserse Narkoba Polda Sulsel sudah mengamankan lima orang.

"Untuk sementara diamankan ada lima orang," tandasnya. 

Sebelumnya, Pihak birokrasi Universitas Negeri Makassar (UNM) membantah pernyataan polisi soal temuan Bunker Narkoba.

Melalui Wakil Rektor III UNM Bidang Kemahasiswaan, Prof Dr Andi Muhammad Idhan menyebut apa yang disebutkan Dir Narkoba Polda Sulsel, Kombes Pol Dodi Rahmawan terkait Bunker Narkoba tidak benar. 

"Setelah saya melihat di lokasi, ternyata yang dimaksud bunker itu tidak benar," katanya kepada awak media, Sabtu (10/6/2023).

Kata dia, setelah melakukan pengecekan, ternyata hanya brankas kecil yang terletak di bawah lantai. 

"Jadi yang benar itu adalah brankas kecil, brankas yang berada di bawah lantai," bebernya. 

Ia menambahkan, brankas itu ditemukan di sebuah sekretariat mahasiswa yang sudah tidak terpakai.

"Luasnya itu saya tidak tahu persis, cuman kalau saya lihat itu lantainya sekitar 40x40 CM," tandasnya. 

Sebelumnya, Salah satu kampus ternama di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) dijadikan Bunker Narkoba mulai terungkap. 

Sekretariat milik mahasiswa Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) Universitas Negeri Makassar (UNM) disegel polisi. (KEK)

Baca juga: Bukti Transaksi Sudah 3 Kg, Bunker Narkoba di Kampus Ternama Kota Makassar Jadi Jaringan Lapas 

Baca Juga: Peran Oknum Pegawai Imigrasi Makassar di Kasus TPPO: Urus Pembuatan Paspor Korban-Dapat Imbalan