CARITAU JAKARTA – Politisi muda Tsamara Amany resmi mengundurkan diri sebagai kader serta pengurus Partai Solidaritas Indonesia atau PSI.

Hal ini disampaikan Tsamara melalui sebuah video yang dia unggah pada Senin (18/4/2022).

"Saya Tsamara Amany hari ini saya ingin membuat pengumuman yang berkaitan dengan posisi saya sebagai pengurus dan kader Partai Solidaritas Indonesia atau PSI. Selama 5 tahun mengabdi di PSI sebagai ketua DPP, per hari ini 18 April 2022 saya memutuskan untuk mengundurkan diri sebagai pengurus dan kader PSI," jelas Tsamara. 

Baca Juga: Ogah Tanggapi Gibran Unggul Voting Cagub DKI Versi PSI, PDIP Fokus Pilpres dan Pileg 2024

Keputusan Tsamara keluar dari partai yang sudah membesarkan namanya tersebut lantaran ia ingin fokus mengerjakan hal lain di luar jalur politik. Terutama dalam memperjuangkan isu-isu perempuan.

"Salah satunya dengan fokus menyuarakan isu perempuan dan mengabdi untuk kepentingan perempuan," terangnya.

Menurut perempuan kelahiran 24 Juni 1996 ini, keputusannya untuk mundur bukan untuk mengecilkan peran partai politik. Hanya saja, dia mengaku saat ini membutuhkan jalur di luar partai.

"Saya tetap percaya sebagaimana saat dulu saya bergabung psi, politik dan partai adalah salah satu jalan paling masuk akal membawa perubahan dalam skala besar," ungkap Tsamara.  

"Hanya saja, saya membutuhkan eksplorasi di luar ranah parpol, setidaknya, untuk saat ini," tambah Tsamara.

Tsamara merupakan lulusan Ilmu Komunikasi Universitas Paramadina, dan berhasil menyelsaikan pendidikannya pada 2018.

Tsamara Amany mulai dikenal publik sejak terjun ke dunia politik bersama PSI pada pemilu periode lalu. Di media sosial, namanya makin dikenal sejak dirinya menunjukkan keberanian mendebat Fahri Hamzah, Wakil ketua DPR RI.

Menjelang Pemilu 2019, Tsamara semakin vokal di kancah politik Indonesia berkat perannya sebagai salah satu juru bicara pasangan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin di Pilpres 2019. (RIO)

Baca Juga: Jangan Terbuai dengan Predikat WTP dari BPK, PSI: Itu Bukan Ukuran Keberhasilan