CARITAU JAKARTA - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menegaskan jika sampai saat ini pihaknya masih melakukan komunikasi dengan partai di Koalisi Perubahan (NasDem dan Demokrat).

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara PKS Muhammad Kholid menanggapi isu yang beredar mengenai ihwal kemungkinan PKS meninggalkan koalisi mereka bersama NasDem dan Demokrat.

Baca Juga: Golkar Dorong Seluruh Parpol Gabung Koalisi Prabowo

Diungkap Kholid, baik PKS maupun Demokrat dan NasDem masih sama-sama mencari titik temu untuk berkoalisi. Dia pun meyakini bakal ada kesepakatan antara ketiga partai.

Rencana Koalisi Perubahan itu, kata dia, masih sedang membahas kriteria sosok cawapres bagi Anies. Selain itu, ketiganya juga membahas mekanimse pengambilan keputusan.

Dirinya memastikan ketiga partai akan bersepakat untuk berkoalisi jika mekanisme pengambilan keputusan tersebut telah disepakati.

"Kalau kriteria dan mekanisme pengambilan keputusan disepakati, baik PKS, NasDem, dan Demokrat sama-sama berkomitmen untuk menerima hasil keputusan tersebut untuk diputuskan sesuai mekanisme internal partai," kata Kholid, Senin (7/11/2022).

Kholid juga menyampaikan, proses komunikasi PKS, NasDem, dan Demokrat saat ini berjalan kondusif dan guyub. Dia mengklaim proses komunikasi tersebut sudah mencapai 90 persen untuk berkoalisi.
 

"Perjalanan di koalisi perubahan sudah 90 persen, jadi sudah banyak hal yang disepakati. Kami optimis akan menemukan jalan yang terbaik," ujarnya.

Dirinya pun enggan berandai-andai jika kader yang diusung, Ahmad Heryawan (Aher) tak bisa dampingi Anies Baswedan di Pilpres 2024. PKS diketahui mengajukan Aher untuk menjadi pendamping Anies yang lebih dulu dideklarasikan NasDem maju di Pilpres 2024.

Aher diusulkan bersama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang diajukan Partai Demokrat.

"Kami tidak mau berandai-andai, kita lalui saja prosesnya dengan rasional dan obyektif sesuai dengan kesepakatan," pungkas Kholid. (DID)

Baca Juga: Zulhas: Jokowi Itu PAN Banget