CARITAU CIREBON – Ketua Umum Jaringan Kiai Ustaz dan Santri (Jakusa) KH Eko Ahmadi membantah narasi yang mengatakan bahwa Calon Presiden Prabowo Subianto tidak memahami seluk beluk desa. Narasi tersebut keluar dari seorang budayawan kondang, Goenawan Mohamad beberapa bulan lalu dan kini beredar kembali di media sosial.
Menurut Kiai yang juga merupakan budayawan tersebut, Prabowo sangat memahami kondisi desa dan warga yang ada di desa berikut persoalan juga tantangan desa dalam menghadapi tuntutan zaman.Hal tersebut, lanjut Gus Eko, sudah dibuktikan dengan konsistensi ide Prabowo dalam membangun Desa melalui Partai Gerindra sebagai salah satu Partai yang mengusulkan dana desa sebesar satu milyar pada pemerintahan Presiden Joko Widodo.
“Untuk melanjutkan program pemerintahan Jokowi, beliau mencanangkan 1 Desa Rp5 milyar. Dana itu dalam rangka digunakan untuk pembangunan fisik dan non fisik di desa sekaligus dapat digunakan oleh desa untuk mengembangkan ekonomi kreatif dan penggunaan teknologi dalam upaya kesejahteraan dan keadilan Masyarakat,” tutur Gus Eko dalam keterangan resminya, dikutip Selasa (14/11/2023).
Sebelumnya, budayawan Goenawan Mohamad (GM) mengatakan bahwa dirinya cemas jika melihat Prabowo menjadi Presiden Republik Indonesia pada Pilpres 2024 nanti. Menurut GM, Prabowo Subianto tidak memahami persoalan urgen di republik ini dan karena itu ia justru berpotensi meruntuhkan tatanan yang sudah dibangun Presiden Jokowi.
"Yang mencemaskan dari Prabowo bukan buku hitam masa lalunya. Tapi ketidak-siapannya menghadapi zaman baru Indonesia, ketika desa-desa Indonesia harus menghadapi disrupsi teknologi," ujar Goenawan, Sabtu (23/9/2023).
Goenawan Mohamad juga menegaskan bagaimana mungkin seseorang ingin membangun Indonesia, jika dia tidak memahami secara detil kondisi yang ada di bawah.
"Kesan saya kuat, Prabowo tak mengenal masyarakat desa di bawah, dan dia belum paham seluk-beluk arus digitalisasi," lanjut GM.
Menanggapi pernyataan GM, Gus Eko dengan tegas mengatakan bahwa jurnalis senior itu keliru dan salah menilai seseorang.
“Pak Prabowo merasakan betul kesulitan desa, kita lihat saja ketika beliau diminta tinggal di desa, pasti sangat bangga dan senang. Hidup di barak saja sudah dialami, apalagi di desa dengan adat istiadat dan budaya yang beragam.Prabowo sangat Faham itu,” ujar mantan Ketua Lesbumi PCNU Kabupaten Pekalongan itu.
“Soal dekat dengan rakyat, ukuran nya tidak hanya gaya komunikasi, gaya beda tiap pemimpin, soal dekat bisa saja gayanya gemoy dan tegas untuk dekat dengan rakyat,” imbuhnya.
Untuk itu, Jakusa yang sudah mendeklarasikan dukungannya untuk pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, meminta semua pihak untuk bersaing gagasan bukan malah menuduh apalagi menghina lawan.
“Saya yakin dan percaya setiap pemimpin pasti ada potensi jeleknya, namun sebagai seorang budayawan harus bisa memberikan jalan agar potensi salah itu tidak dilakukan, bukan malah menuduh bahkan cenderung menghina seolah ada yang paling faham,” pungkas Gus Eko. (FAR)
capres cawapres prabowo-gibran pilpres 2024 prabowo subianto Goenawan Mohamad
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...