CARITAU JAKARTA - Partai Buruh menanggapi respon sejumlah masyarakat perihal arah dukungan Partai Buruh kepada salah satu calon dalam kontestasi Pemilu 2024. Adapun hal yang disoroti publik yakni perihal pertemuan antara Presiden Partai Buruh Said Iqbal dengan Bakal Calon Presiden (Bacapres) 2024 Ganjar Pranowo pada Selasa (2/5/2023) lalu.
Diketahui dalam pertemuan itu, Said Iqbal telah mengucapkan selamat kepada Ganjar Pranowo lantaran telah resmi diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menjadi Bacapres 2024.
Disisi lain, publik menyayangkan sikap dari Said yang dianggap bergestur memberikan dukungan lantaran partai yang resmi mengusung Ganjar merupakan partai yang mendukung Undang-Undang Cipta Kerja (Ciptaker) Omnibus Law.
Menanggapi hal itu, Ketua Bidang Ideologi dan Kaderisasi Partai Buruh Adityo Fajar mengatakan, bahwa Partai Buruh belum menetapkan secara resmi untuk memberikan dukungan kepada sosok siapapun yang telah resmi dipilih menjadi Bacapres 2024.
Pria yang akrab disapa Fajar ini menegaskan, bahwa Partai berwarna oranye ini baru akan resmi memutuskan dukungan tersebut pada konvensi capres yang rencananya akan digelar pada bulan Juni 2023.
Dengan begitu, Fajar menilai, persepsi keriuhan publik yang merespon pertemuan Said Iqbal dengan Ganjar merupakan kritik yang baik bagi iklim demokrasi. Atas dasar itu, Fajar meminta publik untuk terus melakukan kontrol terhadap Partai Buruh demi keberlangsungan dinamika politik kelas pekerja.
"Lumrah publik menyampaikan opini dan kritik. Baik-baik saja itu untuk demokrasi. Rakyat harus terus melakukan kontrol terhadap parpol. Di prinsip itu saya setuju. Kecam bila perlu, sekeras-kerasnya, jika dianggap atau dikhawatirkan melenceng," ungkap Fajar dalam keterangan rilis yang diterima caritau.com, Kamis (4/5/2023)
Fajar mengatakan, pihaknya sangat suka melihat komentar-komentar yang membanjiri sejumlah laman di media sosial, yang mengkritik langkah dan sikap Said Iqbal yang bertemu dengan sosok Ganjar. Sebab menurut Fajar, kritik itu sangatlah berarti bagi partai lantaran mereka memiliki hak untuk mengomentari dinamika yang terjadi saat menjelang pemilu 2024.
"Saya suka baca komentar-komentar keras anak muda di media sosial. Anak muda memang punya hak untuk bicara keras kepada penguasa dan mereka yang berniat berkuasa", tutur Fajar.
Baca Juga: Heran dengan Kasusnya, Aiman Witjaksono: Ingatkan Netralitas Malah Dipidana
Disisi lain, dengan makin banyaknya sejumlah nama yang digadang-gadang menjadi Bacapres 2024 belum tentu memiliki keberanian untuk melahirkan kebijakan berpihak kepada kelas pekerja. Atas dasar itu, menurut Fajar, sebagai partai yang didominasi oleh kelas pekerja maka yang paling utama bagi Partai Buruh adalah persatuan kelas pekerja dan soal Capres adalah urusan terakhir.
"Tak terhindarkan dalam sistem presidensial perhatian besar akan tertuju ke sosok presiden terpilih. Wajar. Sebagai partai kelas pekerja, kalau saya yang utama adalah persatuan kelas pekerja. Soal capres taruhlah nomor tiga," ujar Fajar.
Fajar menjelaskan, dalam menghadapi ruang konstelasi politik hari ini, hal utama yang harus dilakukan Partai Buruh adalah bagaimana bisa memperbaiki kondisi kesejahteraan kelas pekerja.
Atas dasar itu, Fajar menegaskan, bahwa upaya dukungan terhadap salah satu Capres yang hari ini telah resmi bermunculan akan dilakukan oleh Partai Buruh kepada Capres yang berpihak pada kelas pekerja.
"Agenda perbaikan hidup kelas pekerja itu hal yang pokok, dukungan kepada capres hanya boleh ditempatkan dalam koridor itu. Jangan sampai justru memecah", tandas Fajar. (GIB/IRN)
Baca Juga: KPU Bakal Gelar Lima Kali Debat Capres - Cawapres, Ini Waktunya
partai buruh said iqbal ganjar pranowo bacapres 2024 capres 2024 calon presiden 2024 pemilu 2024 pilpres 2024
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...