CARITAU JAKARTA - Pengamat politik, sekaligus Direktur Eksekutif Voxpol Center Research & Consulting, Pangi Chaniago angkat bicara mengenai dinamika dalam debat Cawapres yang telah berlangsung, Minggu (21/1/2023). 

Pangi menyebut debat Cawapres ke 2 itu merupakan debat paling memalukan dalam sejarah penyelenggaraan kontesasi Pemilu di Indonesia. 

Lantaran, kata dia, hampir seluruh peserta debat yakni para Cawapres tidak lagi memperhatikan substansi tema debat melainkan saling menyerang karakter pribadi satu sama lain. 

Ia menuturkan, salah satunya, momen itu telah terekam, pada saat Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka dan Cawapres nomor urut 1 Cak Imin saling menyinggung pribadi bukan berbicara terkait substansi debat. 

"Bicaranya di luar konteks dan cenderung tidak nyambung serta penampilan penuh gimick dan gestur yang cenderung mengejek menjadi tontonan memalukan dalam sepanjang sejarah debat capres-cawapres di negeri ini," kata Pangi dalam keterangan tertulis di kutip Senin (22/1/2023). 

Selain menangkap situasi saling serang antara Gibran dan Cak Imin, Pangi juga menyoroti perihal saling ejek antara Mahfud Md dan Gibran dalam debat tersebut. 

Sikap Mahfud Md yang menyebut pertanyaan Gibran receh dan juga dibalas putra sulung dari Presiden Jokowi dengan mengolok balik Mahfud itu merupakan bentuk tak mencerdaskan kehidupan bangsa. 

"Sikap kekanak-kanakan, tidak bijaksana, suka merendahkan dan mempermalukan orang lain, bicara di luar konteks dan cenderung tidak nyambung," ungkap Pangi.

Menurutnya, hal yang telah di pertontonkan oleh ketiga kandidat dalam debat merupakan bentuk catatan buruk dalam penyelenggaraan pemilu 2024. 

Pangi menambahkan, seharusnya dalam agenda debat itu seluruh kandidat Cawapres menyampaikan gagasan serta pengetahuan nya sesuai dengan substansi dan tema bukan malah saling menyerang kepribadian satu sama lain. 

"Debat seharusnya fokus pada isi dan substansi dari pada sekedar tebakan istilah atau singkatan asing yang malah cenderung merendahkan marwah debat capres-cawapres itu sendiri," tandasnya. (GIB/DID)