CARITAU JAKARTA – Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Nasdem Bidang Perempuan dan Anak, Amelia Anggraini menyoroti kasus gagal ginjal akut pada anak di bawah usia lima tahun yang jumlahnya terus bertambah.
Dalam keterangannya, Amelia meminta kepada pemerintah agar segera melakukan riset secara komprehensif untuk memastikan kandungan Eliten Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DG) sebagai variable utama penyebab gagal ginjal dan faktor lainnya.
Baca Juga: Draft RUU Kesehatan Rampung, Segera Dibahas Bersama Pemerintah
"Dengan kasus ini juga saya ingin bersuara bahwa penataan pharmacology obat dan makanan harus dibenahi oleh pemerintah," kata Amel kepada wartawan, Minggu (23/10/2022).
Amelia mengatakan, pemerintah dalam hal ini harus segera melakukan pengawasan ketat mengenai peredaran obat dan makanan, sebagai langkah mitigasi terhadap penyebaran penyakit gagal ginjal akut terhadap anak agar tidak semakin meluas.
Hal tersebut, kata dia, harus dilakukan pemerintah sebab saat ini jumlah anak yang terinfeksi semakin bertambah. Selain itu ia juga meminta agar pemerintah dapat menjamin obat dan makanan yang bermutu sebab penyakit gagal ginjal akut sangat berbahaya dan dapat menyebabkan kematian.
"Obat dan makanan yang aman perlu dijamin oleh lembaga yang capable, karena taruhannya nyawa," imbuh Amelia.
Sementara itu, berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan sebanyak 241 anak telah terindentifikasi terkena gagal ginjal akut dan 133 di antaranya meninggal dunia. Amelia memperkirakan jumlah tersebut akan terus bertambah.
Karena itu, Amel melihat bahwa hal ini adalah kejadian luar biasa yang pernah terjadi di Indonesia.
"Ini kasus luar biasa. Mitigasi mutlak perlu dilakukan agar kita mendapatkan solusi yang tepat," jelas dia.
Amel menuturkan, sejauh ini berdasarkan data yang berhasil dihimpun oleh Kemenkes bahwa terdapat 22 provinsi yang telah mengkonfirmasi telah menemukan kasus gagal ginja akut pada anak.
Berdasarkan data itu, menurut Amel, pemerintah harus segera melakukan langkah kongkrit agar kasus itu tidak bertambah dan menyebar ke provinsi lain.
Selain itu, guna melakukan upaya mitigasi dalam penyebaran penyakit gagal ginjal anak, Amelia juga meminta kepada Kemenkes untuk segera melakukan penyisiran di setiap fasilitas kesehatan umum di seluruh Indonesia mulai dari puskesmas, klinik, dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD).
Selain itu, menurut dia Kemenkes juga perlu untuk melibatkan seluruh kader Pos Layanan Terpadu (Posyandu) di setiap kelurahan/desa di seluruh Indonesia lantaran posyandu dinilai memiliki program yang sangat membantu untuk mendata anak yang berada di lingkungannya.
"Hal ini dilakukan agar datanya valid dan cepat tertangani," jelas dia.
Amelia menambahkan, Kementerian Kesehatan juga perlu memastikan pasien kasus gagal ginjal akut pada anak harus ditangani dengan baik dan tepat. Selain itu, pasien harus dipastikan mendapatkan perawatan yang ekstra.
"Dalam kurun waktu beberapa bulan, anak dengan gagal ginjal ini meningkat. Mitigasi mutlak harus dilakukan agar mendapatkan solusi yang tepat," tutup Amelia. (GIB)
Baca Juga: Pasien Gagal Ginjal Rentan Terkena Anemia, Begini Kata Dokter Spesialis
gagal ginjal akut kesehatan anak etilen glikol obat mengandung etilen glikol 133 anak meninggal dunia kemenkes
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...