CARITAU JAKARTA – Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia menjadi delegasi Indonesia dalam penyusunan Kode Etik Kedokteran Internasional di Forum World Medical Association (WMA) Regional Meeting for Asia On the International Code of Medical Ethics (ICoME) di Bangkok, Thailand.
"Kode Etik Kedokteran adalah dimensi utama nilai profesi dokter dalam pengabdian profesinya yang berbasiskan kepada etik kesejawatan dan moral tanggung jawab pada masyarakat," kata Dewan Pertimbangan IDI Sukman Tulus Putra melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu (8/6/2022).
Baca Juga: Pertolongan Pertama untuk Petugas KPPS yang Pingsan, Ini Tips dari Dokter
Pertemuan yang berlangsung sejak awal pekan ini adalah rangkaian dari pembuatan Kode Etik Kedokteran Internasional. Selain diwakili oleh Sukman Tulus, PB IDI juga mengutus Eka Ginanjar dari Bidang Hubungan Internasional, serta Pukovisa Prawiroharjo dari Majelis Pengembangan Pelayanan Kedokteran (MPPK) IDI.
Sukman mengatakan kode etik profesi sebagai kaidah moral merupakan wujud IDI mengawal kerja sama pembangunan kesehatan dengan Kementerian Kesehatan RI untuk mendukung pilar transformasi kesehatan yang melingkupi pelayanan kesehatan, pendidikan, hingga penelitian.
Majelis Pengembangan Pelayanan Kedokteran (MPPK) IDI Puskovisa Prawiroharjo mengatakan enam pilar transformasi kesehatan merupakan kebijakan strategis masa depan kesehatan bangsa untuk terkait dengan pencanangan peran IDI sebagai agen perubahan, pembangunan, sistem pertahanan kesehatan.
Ia mengatakan sikap proaktif IDI adalah upaya untuk membuka transparansi peran dokter dalam pengabdian kepada masyarakat luas dengan tidak melupakan nilai-nilai etik kesejawatan dan perubahan sosial di masyarakat.
Beberapa topik yang menjadi pembahasan utama dalam pertemuan tersebut, antara lain layanan telemedicine, peran dokter pada posisi kedaruratan, dan informed consent atau tindakan medis pada pasien, dan prinsip otonomi pasien.
Sementara itu, dilansir dari Antara, Eka Ginanjar yang mewakili Bidang Hubungan Internasional PB IDI mengatakan pertemuan tersebut merupakan salah satu tindak lanjut dari deklarasi bersama Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) di Jenewa Swiss pada Mei 2022.
Selain menyusun bersama Kode Etik Kedokteran Internasional sebagai bagian dari perlindungan dan keselamatan pasien dan masyarakat, acara ini juga bertujuan untuk mempererat hubungan IDI di dunia internasional.
Selain IDI yang menjadi asosisasi dokter resmi dari Indonesia yang diakui dunia, World Medical Association juga mengundang 15 asosiasi dokter resmi dari 15 negara lainnya.
Selain aktif terlibat dalam penyusunan Kode Etik Kedokteran Internasional ini, PB IDI juga akan menjadi tuan rumah konferensi Asosiasi Dokter Sedunia (World Medical Association) di Jakarta pada Juli 2022. (GIBS)
Baca Juga: Data WHO Sebut Jumlah pasien COVID-19 yang Dirawat di RI meningkat 255%
pb idi wakili indonesia susun kode etik kedokteran internasional kode etik dokter ikatan dokter indonesia kemenkes
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...